Tambling Wildlife Nature Conservation (TWNC) yang dikelola Artha Graha Peduli (AGP) melakukan berbagai upaya menjaga bumi supaya tetap lestari. Sederet program konservasi telah dilakukan TWNC yang juga merupakan bagian dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan itu.

Tak muluk-muluk, program pelestarian dimulai dari internal mereka, hal pertama yang dilakukan adalah mengupayakan pelestarian di sekitar kawasan TWNC yang terbentang di atas lahan seluas 45.000 hektare di ujung Selatan Pulau Sumatera itu. 

Upaya yang dilakukan melalui banyak program seperti program reboisasi dan pencegahan deforestasi. Tak hanya itu, TWNC juga maju sebagai garda terdepan melakukan pendekatan dan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya merawat alam. 

Hasilnya, banyak masyarakat yang tersadarkan dan ikut ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan di sekitar TWNC. 

Tak hanya melibatkan masyarakat sekitar, TWNC juga menggaet berbagai pihak untuk memuluskan program ini, seperti Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, BKSDA Bengkulu, dan berbagai organisasi serta individu yang peduli terhadap lingkungan. 

Baca Juga: Harimau Sumatera: Penjaga Keberlanjutan Ekosistem

Meski banyak yang teredukasi, bukan berarti asa merawat bumi melaju mulus tanpa tanpa rintangan, sampai saat ini tak sedikit pula  masih yang belum sadar sepenuhnya. 

Kawasan TWNC masih dintai tangan-tangan tak bertanggung jawab yang tega merusak hutan demi meraup keuntungan pribadi, ini menjadi pekerjaan rumah bagi TWNC yang tentu saja tak gampang dituntaskan. 

"Masih banyak ancaman yang terjadi, seperti alih fungsi lahan konservasi atau hutan yang dilindungi menjadi area perkebunan; dibangunnya permukiman," kata Ardi Bayu Firmansyah, Senior Management TWNC, kepada Olenka dalam sebuah kesempatan, dikutip Kamis (21/8/2025).

Konsisten Konservasi Harimau Sumatera

Menjaga alam tetap lestari tentu membawa banyak manfaat bagi para penghuninya, tak hanya untuk manusia, satwa liar juga ikut merasakan dampaknya.

Bayangkan saja apabila  kawasan TWNC yang membentang puluhan ribu hektare  itu dirusak, maka sejumlah spesies di dalamnya jelas terancam punah, termasuk  harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae). 

Jangan sampai spesies harimau endemik terakhir asal Indonesia itu justru menyusul dua spesies endemik lainnya, yakni harimau bali dan harimau jawa yang dinyatakan punah sejak puluhan tahun lalu

Baca Juga: Jalan Panjang TWNC Lestarikan Harimau Sumatera: Spesies Harimau Endemik Terakhir dari Indonesia

Saat ini TWNC adalah rumah bagi sejumlah spesies langkah yang kini terancam punah karena ulah manusia yang tak bertanggung jawab. TWNC mengemban tugas berat, merawat bumi seraya melestarikan spesies di lingkungan TWNC itu sendiri. 

Sejak berdiri 1996 salah satu misi mulia TWNC yang masih dikerjakan sampai sekarang adalah konservasi harimau sumatera, mereka tak hanya menjaga lahan TWNC yang menjadi benteng terakhir, tetapi mereka juga berjibaku melawan perburuan liar yang masih marak hingga kini.

TWNC juga mencari dan merawat harimau yang terluka untuk kemudian kembali di lepas liarkan. mereka sadar betul bahwa upaya edukasi yang dilakukan butuh waktu untuk diterima masyarakat luas. Intinya TWNC tak bakal menyerah menjaga alam beserta spesies liar yang berada di dalamnya. Penolakan dan perlawanan yang datang tak bikin semangat mereka menjadi kendur.

Baca Juga: Gandeng TWNC, Seiko Hadirkan Jam Tangan Limited Edition Tonjolkan Desain Keindahan Alam dan Harimau Sumatera

"Menyadartahukan masyarakat juga butuh waktu karena pada awalnya banyak sekali penolakan. Sebabnya, secara tidak langsung, saat kami melakukan sosialisasi, kami melarang mereka untuk masuk kawasan konservasi, dilarang berburu, dilarang berladang, dilarang bertani, dilarang bermukim bangun rumah, berarti kan kami harus cari solusinya: alternatifnya apa untuk mencari uang. Itu yang terus kami komunikasin kepada warga, didukung oleh pemerintah," tandas Bayu.