Platform Paper.id yang fokus pada solusi invoicing dan pembayaran business-to-business (B2B) meluncurkan fitur terbarunya berupa cicilan usaha. Solusi terbaru ini memberikan kemudahan bagi pelaku Usaha, Kecil, Menengah (UKM) menjaga cahsflow perusahaan dengan memberikan tempo pembayaran lebih lama hingga 12 bulan lamanya.

Manfaat ini terjalin berkat kerja sama Paper.id dengan berbagai institusi perbankan seperti BNI, BRI, UOB, dan DBS yang memungkinkan pelaku usaha dapat memilih pilihan pembayaran cicilan melalui kartu kredit. Alternatif ini memungkinkan para pengusaha untuk membayar supplier maupun menerima pembayaran cicilan dari client dengan tempo yang lebih panjang lagi dan biaya modal yang terjangkau.

Baca Juga: Gunakan REC, Institut Teknologi PLN Jadi Kampus Energi Hijau Pertama di Jakarta

"Sering kali, pengusaha di Indonesia mengalami masalah arus kas karena harus membayar supplier dengan cepat, tetapi pembayaran dari client masih belum diterima. Kendala arus kas ini dapat menghambat pertumbuhan bisnis. Kami pun memberikan solusi yang sudah berhasil membantu banyak pelaku bisnis melalui pembayaran kartu kredit di B2B. Sekarang, kami menghadirkan solusi cicilan yang bisa memperpanjang tempo lebih lagi dan menjadi solusi baru di dunia B2B," ujar Yosia Sugialam, Co-Founder dan CEO Paper.id, di Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Berdiri sejak 2017, Platform Paper.id dirancang untuk memenuhi beragam kebutuhan bisnis, memfasilitasi pembayaran melalui PaperPay Out dan menerima pembayaran melalui PaperPay In dengan lebih dari 30 metode pembayaran. Setidaknya, sudah ada 600.000 pelaku usaha yang memanfaatkan berbagai fitur di Paper.id.

Sebagai contoh, ada PT Karunia Indah Mentari (PT KIM) yang bergerak dalam bidang material konstruksi. Dengan memanfaatkan waktu jatuh tempo kartu kredit, PT KIM dapat memperoleh tempo pembayaran yang lebih panjang hingga 50 hari, sedangkan supplier tetap menerima dana dengan cepat sesuai ketentuan pembayaran.

"Layanan dari Paper.id membuat pembayaran bisnis kami jauh lebih mudah. Kami dapat memperpanjang jangka waktu pembayaran menggunakan kartu kredit tanpa mengganggu operasional. Ini membantu kami menjaga perputaran arus kas tetap lancar," ungkap Robin Alexander, Pemilik dan Direktur PT KIM, yang hadir dalam kesempatan yang sama.

Selain PT KIM, Purityfic Vitamin Australia juga memanfaatkan layanan penagihan dari Paper.id yang menggabungkan pembuatan invoice digital dan berbagai metode pembayaran dalam satu platform. Menurut Michael Tjendara, Founder Purityfic Vitamin Australia, hal itu memberikan fleksibilitas kepada mitra untuk melakukan cicilan pembayaran pengadaan produk Purityfic Vitamin Australia di outlet mereka. 

"Paper.id sangat membantu kami dalam mengelola penagihan dan penerimaan pembayaran dari apotek dan outlet yang menjadi mitra bisnis kami. Dengan sistem yang mudah digunakan, kami bisa memperluas jangkauan ke lebih banyak mitra, khususnya yang tertarik membayar dengan metode cicilan sehingga arus kas masuk kami meningkat," jelasnya.

Merespons apresiasi penggunanya, selain meluncurkan solusi cicilan usaha yang bisa memperpanjang tempo pembayaran selama  3 bulan, 6 bulan, atau 12 bulan, Paper.id berencana melebarkan solusi keuangan dengan menambahkan fitur pembayaran ke luar negeri, cross-border transactions. Fitur yang direncanakan bisa dipublikasikan pada bulan Oktober-November mendatang ini diharapkan membantu kebutuhan ekspor-impor pelaku UKM.

Sementara itu, Yosia berharap di akhir tahun ini, Paper.id bisa menyentuh angka 800 ribu pelanggan. "Kami fokus memberikan manfaat lebih kepada customer kami. Selain penambahan fitur baru, kami juga selalu menjaga keamanan data pelanggan dan tunduk pada ISO 200071 tentang keamanan data. Fitur kami juga dilengkapi tindakan keamanan seperti dua langkah verifikasi," pungkasnya.