ESQ kembali mengukuhkan langkah strategisnya di level internasional melalui partisipasi aktif dalam International Conference on Applied Psychology and Pedagogy 2025, yang diselenggarakan oleh Association of Southeast Asian Teacher Education Network (AsTEN).

Adapun konferensi ini berlangsung megah di Plenary Hall Convention Center, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, dan menjadi titik temu para ilmuwan, pendidik, serta inovator dari berbagai negara ASEAN, pada Selasa (17/06/2025).

Baca Juga: Lewat Teknologi Talent DNA ESQ, Jawa Timur Mantapkan Langkah Jadi Gudang Talenta Nasional

Baca Juga: Wujudkan Jatim Gerbang Baru Nusantara, Gubernur Khofifah Gunakan TalentDNA Berbasis AI ESQ

Baca Juga: ESQ Business School Wisuda Ke-8 dan Sambut Mahasiswa Baru Universitas UAG

Dalam momen bergengsi ini, Ary Ginanjar Agustian, pendiri ESQ Corp sekaligus penggagas utama TalentDNA, menorehkan kontribusi intelektual melalui pemaparan riset terbarunya bertajuk “Validation of the TalentDNA Personality Inventory”. Penelitian ini merupakan hasil kerja kolaboratif lintas negara dan lintas disiplin, yang mempertegas posisi Indonesia dalam percaturan global inovasi psikometri.

Presentasi yang disampaikan secara daring tersebut dipimpin langsung oleh Ary Ginanjar bersama tim peneliti lintas disiplin, yakni: Dwitya Agustina dari Program Studi Manajemen dan Madyastha Aji Bhirawa,  Psikolog dari Program Studi Psikologi Universitas Ary Ginanjar, serta Wan Nurul Izza Wan Husin sebagai penulis koresponden dari Department of Psychology, Faculty of Human Development, Universiti Pendidikan Sultan Idris, Malaysia.

Dalam paparannya, Ary Ginanjar menegaskan bahwa validasi ini bukan hanya pencapaian akademik, melainkan tonggak strategis bagi masa depan pengembangan talenta di Indonesia dan kawasan ASEAN.

“TalentDNA adalah instrumen yang dirancang untuk mengungkap kecenderungan perilaku manusia secara utuh, mengenali dorongan motivasi, pola hubungan, dan gaya bertindak. Validitas ilmiah ini menjadi bukti bahwa pendekatan kita memiliki dasar teoretis yang kuat dan manfaat praktis yang nyata,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/6/2025).

Ia juga menyampaikan bahwa langkah selanjutnya adalah mengembangkan uji lintas budaya, khususnya di Malaysia dan Brunei, serta memperluas cakupan validitas ke aspek konvergen, diskriminan, dan prediktif.

Kemudian, dalam presentasinya, Dwitya menegaskan bahwa riset ini bertujuan untuk menguji validitas konten, struktur faktor, dan reliabilitas internal dari instrumen TalentDNA dalam konteks populasi dewasa di Indonesia.

“Penelitian ini secara khusus mengkaji sejauh mana item yang disusun benar-benar mencerminkan konstruk yang dimaksud, menilai kestabilan struktur faktor yang terbentuk, serta menguji konsistensi internal dari alat ukur tersebut Ketiga aspek ini menjadi landasan penting dalam memastikan bahwa TalentDNA tidak hanya sahih secara teoritis, tetapi juga andal secara statistik dalam penggunaannya,” jelasnya. 

Kata Dwitya, hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan pada alat ukur TalentDNA memiliki tingkat representasi yang sangat tinggi terhadap konstruk yang dimaksud.

“Analisis struktural mengonfirmasi bahwa model tiga dimensi TalentDNA stabil, sesuai standar internasional dalam bidang psikometri. Selain itu juga menunjukkan reliabilitas internal yang sangat baik,” ungkapnya. 

Diketahui, TalentDNA bukan sekadar instrumen pengukuran kepribadian, melainkan hasil pengembangan panjang atas pemahaman nilai, potensi, dan perilaku manusia. Menggabungkan pendekatan spiritual, psikologis, dan sosial, alat ini dikembangkan untuk menangkap dimensi terdalam dari karakter individu dalam tiga aspek utama: Drive – dorongan motivasi internal, Network – pola hubungan dan interaksi sosial, dan Action – kecenderungan gaya bertindak dan pengambilan keputusan.

Keterlibatan Universitas Ary Ginanjar dan ESQ dalam konferensi ini menjadi representasi nyata bahwa Indonesia bukan hanya objek dari kajian global, tetapi aktor aktif dalam pengembangan ilmu dan metodologi yang relevan dengan konteks sosial dan budaya kawasan.

Langkah ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana pembangunan sumber daya manusia unggul menjadi fondasi utama. Dengan pendekatan berbasis nilai dan pengukuran yang valid secara ilmiah, TalentDNA diharapkan dapat menjadi bagian integral dari sistem pendidikan, rekrutmen, hingga pengembangan kepemimpinan di masa depan.