Memilih tempat tinggal bukan hanya soal kenyamanan, tetapi juga efisiensi perjalanan harian. Bagi Gen Z, efisiensi waktu memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan hidup. Generasi ini dikenal menghargai waktu untuk produktivitas, aktivitas pribadi, hingga sekadar menikmati momen me time. Karena itu, menentukan jarak tempat tinggal yang ideal dari kantor atau kampus sering kali menjadi salah satu tantangan terbesar, terutama di kota besar seperti Jakarta yang identik dengan padatnya lalu lintas.
Cove, perusahaan teknologi properti (Proptech) yang mengusung konsep “flexible co-living”, telah melakukan survei bersama Populix untuk memahami preferensi Gen Z di Jakarta dalam menghadapi mobilitas sehari-hari. Survei ini menemukan bahwa durasi perjalanan, baik ke kantor maupun kampus, mempengaruhi produktivitas dan mood Gen Z.
Kamu termasuk Gen Z yang sering merasa stres karena waktu perjalanan yang panjang di Jakarta? Yuk, simak hasil temuan survei ini dan tips dari Cove untuk menghemat waktu perjalanan serta memperbanyak waktu rileks dan hidup lebih santai!
1. Melakukan Perjalanan di Luar Jam Sibuk
Melakukan perjalanan di luar jam sibuk bisa secara signifikan mengurangi durasi perjalanan karena kondisi lalu lintas yang biasanya lebih lengang. Hasil survei Cove menunjukkan bahwa 82 persen Gen Z di Jakarta merasa bahwa durasi perjalanan mereka memiliki dampak terhadap produktivitas dan mood ketika belajar atau bekerja. Dampak negatif seperti tekanan emosional akibat kemacetan, sautan suara klakson, atau hilangnya waktu yang sebenarnya bisa digunakan untuk kegiatan self-care menjadi tantangan yang sering dihadapi ketika melakukan perjalanan di jam sibuk.
Di Jakarta, jam sibuk umumnya dimulai sekitar pukul 07.30 di pagi hari dan 17.30 di sore hari. Untuk memastikan perjalananmu lebih efisien, gunakan aplikasi seperti Google Maps untuk memantau pola kemacetan secara real time dan menyesuaikan waktu perjalanan. Dengan perencanaan yang tepat, kamu bisa menghemat waktu sekaligus mengurangi stres selama perjalanan.
Baca Juga: Bikin Tenang! Intip Tips Menjaga Kondisi Kendaraan Tetap Prima Selama Ditinggal Liburan Akhir Tahun
2. Menggunakan Transportasi Umum untuk Menghindari & Mengurangi Kemacetan
Di survei yang sama, 41 persen responden masih menggunakan kendaraan pribadi untuk perjalanan harian mereka, menunjukkan bahwa mayoritas belum beralih ke transportasi umum. Hal ini mungkin terasa ideal bagi mereka yang tinggal di daerah dengan akses transportasi umum yang minim atau masih belum efektif.
Namun, bagi mereka yang tempat kerja atau kampusnya terjangkau oleh moda transportasi seperti MRT, KRL, atau TransJakarta, sangat disarankan untuk mulai menggunakan transportasi umum. Selain mendukung pengurangan kemacetan, pilihan ini juga membantu menghindari stres akibat macet, terutama di jam-jam sibuk. Transportasi umum juga sering kali lebih hemat biaya dan memberikan waktu untuk bersantai selama perjalanan, menjadikannya alternatif yang efisien dan praktis. Untuk mempermudah penggunaan transportasi umum, aplikasi seperti Google Maps dapat membantu kita mengetahui jadwal dan rute moda transportasi. Tidak hanya itu, Cove juga memiliki beberapa pilihan kost yang dekat MRT, KRL, maupun TransJakarta.
3. Pindah ke Tempat Tinggal yang Lebih Dekat dengan Kantor atau Kampus
Kalau kamu sempat berpikir untuk pindah tempat tinggal, maka kamu tidak sendirian. Sebanyak 6 dari 10 responden dalam survei ini juga mempertimbangkan untuk pindah demi mengurangi durasi perjalanan harian mereka. Keputusan ini menjadi semakin relevan di kota besar seperti Jakarta, di mana kemacetan dan perjalanan panjang sering kali menjadi bagian tak terhindarkan dari rutinitas.
Pilihan tersebut juga didukung dengan bagaimana 47 persen Gen Z di Jakarta menganggap durasi perjalanan ideal ke kantor atau kampus adalah 15-30 menit. Ini menunjukkan bahwa mayoritas Gen Z mengutamakan perjalanan yang cukup singkat. Sebaliknya, hanya sedikit responden yang nyaman dengan perjalanan lebih dari 30 menit, mengingat durasi panjang cenderung menguras energi baik secara fisik maupun mental.
Beberapa daerah tempat tinggal yang dapat dipertimbangkan Gen Z adalah area perkantoran yang strategis seperti Setiabudi, SCBD, Tebet, atau Kuningan yang memiliki akses yang lebih cepat ke pusat bisnis serta fasilitas yang menunjang gaya hidup. Daerah tersebut juga menawarkan berbagai bentuk tempat tinggal, baik tempat tinggal permanen maupun yang berbasis sewa seperti kost atau co-living.
Berdasarkan hasil survei dan tips di atas, selain moda transportasi yang digunakan, lokasi tempat tinggal yang strategis juga patut dipertimbangkan oleh Gen Z. Tinggal di dekat pusat kota dengan berbagai pilihan aktivitas dapat meningkatkan kualitas hidup, baik dari segi waktu, tenaga, maupun biaya dalam jangka panjang. Jika membeli tempat tinggal permanen di lokasi strategis masih menjadi tantangan, Cove dapat menjadi alternatif sewa hunian dengan pilihan co-living di titik-titik strategis, akses mudah ke transportasi umum, serta pengalaman tinggal modern dengan fasilitas all-in, sesuai dengan kebutuhan Gen Z akan kenyamanan dan kemudahan dalam menjalani keseharian.