2. Minum banyak air putih

Tetaplah terhidrasi. Pastikan kamu mendapatkan cukup cairan setiap hari. Sebagian besar harus berasal dari minuman nonkafein.

3. Konsumsi jamur

Penelitian telah menunjukkan bahwa makan jamur secara teratur dapat menurunkan risiko kanker usus besar.

4. Makan makanan yang kaya vitamin B6

Makanan seperti daging, biji-bijian utuh, sayuran, kacang-kacangan, dan pisang merupakan sumber vitamin B6 yang baik, yang dapat membantu mencegah kanker kolorektal. Kamu juga harus membatasi atau menghindari daging merah, daging olahan, dan alkohol.

Perlu kamu ketahui, Growthmates, pola makan yang rendah buah dan sayur, tinggi lemak, rendah serat, dan tinggi daging olahan berkontribusi terhadap jenis kanker ini. Kelebihan berat badan atau obesitas dan kurangnya aktivitas fisik secara teratur juga merupakan alasan yang jelas untuk kanker kolorektal pada generasi milenial dan Gen X.

Selain itu, kebiasaan seperti merokok dan konsumsi alkohol berlebihan juga mengkatalisis kanker jenis ini. Konsumsi alkohol telah dikaitkan dengan kanker usus dini, yang cenderung lebih agresif dan mematikan, jika dibandingkan dengan jenis yang didiagnosis pada orang yang lebih tua.

Menurut dokter, kelebihan berat badan atau obesitas—dan kondisi kesehatan terkait seperti hiperglikemia dan diabetes—merupakan faktor utama yang bertanggung jawab.

Pengobatan kanker kolorektal

Pengobatan utama untuk berbagai stadium kanker kolorektal adalah pembedahan. Pembedahan dilakukan untuk mengangkat kanker dan merekonstruksi usus. Diberikan dalam beberapa siklus, biasanya setiap 2–3 minggu, dengan waktu istirahat di antaranya, kemoterapi dapat diberikan di kantor dokter, pusat infus, atau rumah sakit.

Terapi radiasi juga dapat digunakan untuk mengobati kanker kolorektal, tergantung pada stadiumnya. Selain itu, terapi target, imunoterapi, ablasi frekuensi radio, dan bedah beku juga digunakan untuk mengobati kanker kolorektal, tergantung pada stadiumnya.

Baca Juga: 5 Latihan Fisik Terbaik untuk Mengurangi Risiko Kanker