Setelah lolos di tingkat Provinsi, pemerintah daerah melanjutkan usulan tersebut ke pemerintah pusat lewat Kemensos, selanjutnya kemensos meninjau usulan tersebut lewat tim khusus di Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial.
“Tim ini terdiri dari berbagai pihak, seperti akademisi, sejarawan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat,” tambah Gus Ipul.
Tim tersebut akan membahas semua nama usulan dari para gubernur di seluruh Indonesia. Setelah pembahasan, hasilnya akan difinalisasi oleh Kementerian Sosial dan dikirim ke Dewan Gelar.
“Saya akan mendiskusikan dan memfinalisasi hasilnya, kemudian ditandatangani dan dikirim ke Dewan Gelar,” tegas Saifullah.
Adapun Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kemensos telah menerima 10 nama tokoh yang diusulkan menjadi pahlawan nasional, salah satu nama yang memicu perdebatan adalah Soeharto, sejumlah masyarakat tak terima dengan berbagai alasan.
Dari 10 nama yang muncul, enam diantaranya masuk dalam daftar usulan calon pahlawan nasional 2025 yakni: yakni Abdurrahman Wahid, Soeharto, Bisri Sansuri, Idrus bin Salim Al-Jufri, Teuku Abdul Hamid Azwar, Abbas Abdul Jamil, Anak Agung Gede Anom Mudita, Deman Tende, Midian Sirait, dan Yusuf Hasim.