Kepala Center of Food, Energy and Sustainable Development Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Abra Talatto meminta PT Pertamina untuk mengupayakan berbagai cara demi mendapatkan kembali kepercayaan publik setelah skandal mega korupsi di perusahaan pelat merah itu terkuak.
Dia mengatakan kasus korupsi yang diungkap Kejagung itu menggerus kepercayaan publik terhadap kualitas Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dikeluarkan Pertamina. Kasus Pertamax oplosan bikin masyarakat tak lagi percaya kepada Pertamina,sebab publik merasa telah diperdaya.
Baca Juga: Blak-blakan Ahok Soal Korupsi Pertamina Dijawab Tegas Hotman Paris: Kenapa Dulu Anda Diam!
Menurut Abra Talatto, salah satu cara mengembalikan kepercayaan publik adalah menggandeng lembaga independen untuk melakukan tugas pengawasan. Kalau pengawasan terus diberikan kepada internal Pertamina, publik jelas ragu atas kredibilitas mereka. Masyarakat telah kapok setelah mega korupsi itu terungkap.
“(Kalau pengawasan dari pemerintah dan internal Pertamina) akan menimbulkan keraguan di masyarakat,” kata Abra kepada wartawan Kamis (6/3/2025).
Selain membenahi sektor pengawasan, langkah lain yang perlu dilakukan adalah memperluas pengambilan sampel BBM. Saat ini kata dia hal ini hanya dilakukan kawasan Jabodetabek. Sempitnya ruang lingkup pengambilan sampel membuat kualitas BBM rawan dicurangi, hal ini yang bikin publik berpikir berkali-kali untuk kembali mempercayai Pertamina.
“Tidak cukup hanya di Jabodetabek, misalnya Depok atau Rumpin. Pengambilan sampel harus lebih merata di berbagai wilayah. Jika uji lab dilakukan oleh tim independen dan hasilnya transparan, ini bisa membantu mengembalikan kepercayaan masyarakat,” jelasnya.
Terakhir, pemerintah dan Pertamina kata Abra mesti transparan mengenai kasus mega korupsi ini. Minimal data-data soal kualitas BBM yang dijual pada periode 2018 hingga 2023 harus dibuka ke publik
“Oke, kalau sekarang BBM-nya sudah sesuai standar. Tapi pertanyaannya, bagaimana dengan BBM yang dibeli konsumen pada periode 2018 hingga 2023? Apakah kualitasnya sudah sesuai spesifikasi?” ujarnya.
Baca Juga: Pertamina Drilling Tanam 1.000 Pohon Mangrove di Pesisir Jakarta Utara
“Hasil uji laboratorium dari periode 2018 hingga 2023 perlu dipublikasikan. Ini penting untuk menunjukkan bahwa Pertamina memang sudah patuh terhadap standar kualitas BBM,” tambahnya memungkasi.