Di sisi lain, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM), Kementerian Kesehatan RI, dr. Siti Nadia Tarmizi ikut mengingatkan untuk menyadari bahwa kasus obesitas tidak hanya berdampak pada kesehatan secara fisik saja, tetapi juga berdampak pada masalah sosial dan ekonomi.
Oleh karena itu, pemerintah sangat mendukung kolaborasi berbagai pihak dalam menanggulangi kasus obesitas di Indonesia, termasuk sektor swasta seperti Nutrifood yang secara konsisten menjalankan program edukasi, serta aktif melaporkan perkembangan hasilnya kepada Kemenkes RI.
“Inisiatif edukasi ini sangat penting, karena literasi gizi merupakan langkah awal dalam meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai bahaya obesitas. Selain itu, pemerintah juga telah mengambil langkah konkret, di antaranya menerbitkan Panduan Pelaksanaan Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas (GENTAS) tahun 2017 dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) tentang Pencantuman Informasi Gula, Garam, dan Lemak di Pangan Olahan & Siap Saji,” kata dr. Nadia.
Pengendalian obesitas dapat berjalan efektif jika kebijakan pemerintah didukung oleh partisipasi dan pemberdayaan masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang telah disediakan pemerintah untuk mendukung gaya hidup sehat.
Baca Juga: 4 Risiko Kesehatan Ini Bisa Mengintai Akibat Tidur Setelah Sahur, Jangan Anggap Remeh!
Nadia mengimbau masyarakat untuk mengikuti pola hidup sehat yang dikenal dengan konsep CERDIK, yang mencakup enam langkah, yaitu Cek kesehatan secara teratur, Enyahkan asap rokok, Rajin berolahraga, Diet seimbang dengan menerapkan konsep Isi Piringku, Istirahat yang cukup, dan Kelola stres dengan baik.
“Dengan menerapkan pola hidup CERDIK, masyarakat Indonesia dapat mencapai kualitas kesehatan yang lebih baik serta mengurangi risiko obesitas,” lanjutnya.
Melalui sinergi ini, Nutrifood dan instansi terkait menggencarkan edukasi untuk meningkatkan literasi masyarakat dalam membaca nilai gizi pada table di dalam produk kemasan. Sebab tak dipungkiri, banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya membaca label kemasan dengan cermat, terutama terkait kandungan gula, garam, dan lemak dalam pangan olahan.