Setiap tahunnya, tanggal 4 Maret diperingati sebagai Hari Obesitas Sedunia. Obesitas menjadi masalah global yang mengancam kesehatan, termasuk di Indonesia. Dalam kurun waktu 10 tahun, kasus obesitas di Tanah Air mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari 8% pada tahun 2007 menjadi 21,8% pada tahun 2018.
Obesitas dapat dicegah dengan menjalani pola hidup sehat sejak dini, dengan mencermati pola konsumsi Gula Garam dan Lemak (GGL), baca label kemasan pada kemasan makanan makanan dan latihan fisik secara rutin. Oleh karena itu, bertepatan dengan Hari Obesitas Sedunia, Nutrifood bersama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Badan POM mengajak masyarakat meningkatkan literasi nilai gizi pada makanan kemasan dan memahami bahan tambahan pangan pada makanan untuk mencegah obesitas.
Head of Strategic Marketing Nutrifood, Susana, STP, M.Sc., PD.Eng mengatakan, melalui kampanye “Changing System, Healthier Lives " sebagai tema peringatan Hari Obesitas Sedunia 2025, yang menyoroti pentingnya perubahan dalam sistem yang mempengaruhi obesitas serta upaya bersama untuk menanggulanginya. Sistem terkecil dalam masyarakat adalah keluarga, dimana pemahaman atau literasi terhadap nilai gizi harus dimiliki oleh para keluarga termasuk dimulai dari diri sendiri setiap anggotanya.
”Melalui edukasi, diharapkan keluarga memiliki pemahaman terhadap kandungan nilai gizi dari makanan yang dikonsumsi termasuk kandungan Gula, Garam dan Lemak serta Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang digunakan,” ujar Susana.
Baca Juga: Dokter Ungkap Olahraga yang Tepat untuk Orang Obesitas, Apa Saja?
Nutrifood telah memimpin kampanye #BatasiGGL sejak 2013 silam. Selama ini, Nutrifood juga telah mendapatkan dukungan dari Kementerian Kesehatan RI dan Badan POM RI untuk memberikan edukasi mengenai pentingnya membatasi konsumsi gula, garam, lemak dan membaca label kemasan agar semakin banyak masyarakat terhindar dari risiko obesitas yang dapat menyebabkan prediabetes, diabetes dan penyakit tidak menular lainnya.
“Ini juga menjadi salah satu upaya mendukung usaha pemerintah dan usaha bersama, bagaimana bangsa kita turun angka PTM (penyakit tidak menular) dan bagaimana membuat masyarakat semakin paham bahwa gula, garam, dan lemak sumbernya dari mana. Berdasarkan survei, sumber asupan gula banyak dari makanan non kemasan, seperti jajanan di luar (di pinggir jalan) atau minuman yang ditambahkan sendiri gulanya, hal ini berarti edukasi konsumen yang penting,” tutur Susana dalam agenda Media Briefing , Selasa (4/3/2025).