Ignasius Jonan dikenal akan jasanya mengubah PT Kereta Api Indonesia (KAI) menjadi jauh lebih baik. Di bawah kepemimpinannya yang berani dan inovatif, Jonan berhasil membalikkan kerugian-kerugian yang pernah dialami oleh PT KAI menjadi sebuah keuntungan besar.

Berbagai kebijakan telah dilakukan Jonan demi meningkatkan kualitas layanan penumpang hingga memperluas jaringan kereta api di seluruh dunia. Berkat keberhasilan tersebut, tak ayal bila Jonan kerap disebut-sebut sebagai sang pembawa perubahan KAI.

Mengutip dari sejumlah sumber, salah satu kebijakan yang diterapkan Jonan adalah menetapkan aturan pembelian satu tiket yang hanya berlaku untuk satu penumpang saja. 

Baca Juga: Kisah Ignasius Jonan Dorong Digitalisasi dalam Industri Penerbangan Indonesia

Kebijakan tersebut bisa dibilang sebagai salah satu langkah Jonan untuk memberantas para calo yang kerap ditemui di stasiun kereta api. Sebab dengan kebijakan itu, para penumpang diwajibkan untuk menggunakan nomor identitas dan pembelian tiket dapat dilakukan secara online.

Keberadaan para calo di stasiun kereta api bisa dibilang cukup meresahkan. Memang, membeli tiket lewat calo lebih mudah dan cepat tanpa harus mengantre. Tapi biasanya, para calo bermain dalam praktik nakalnya dengan menawarkan tiket dengan harga yang relatif mahal.

Sebagai sosok pemimpin, sudah menjadi tugas Jonan mengambil sikap tegas dengan  mengusir para mafia calo dari stasiun yang dianggapnya sebagai rumah-nya sendiri.

Baca Juga: Akan Terus Diingat, Pesan Ignasius Jonan untuk Perlakukan Anggota Tim dengan Manusiawi

"Di setiap stasiun itu ada calonya, ada mafia. Loh saya bilang ini stasiun rumah siapa? Orang rumah saya kok, saya usir semua deh," ujar Jonan seperti dikutip Olenka, Sabtu (13/7/2024).

Menurut Jonan, adanya mafia calo di stasiun kereta api, sebab ada yang oknum yang mengizinkan.

"Kalau kita mengizinkan rumah kita ada mafia-nya sebenarnya yang salah, yang mengasih izin bukan? Yang mengizinkan enggak pakai surat, kadang diam-diam. Pura-pura enggak tahu," imbuh Jonan.