PDI Perjuang resmi mengusung pasangan Pramono Anung-Rano Karno sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur untuk Pilkada Jakarta 2024. 

Pasangan ini telah mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jakarta pada Rabu (28/8/2024) setelah Megawati mengeluarkan rekomendasi buat Pramono Anung beberapa hari lalu.

Pram dan Rano sama-sama dari PDI Perjuangan, tetapi harus diakui karier Pram di kancah politik Tanah Air jauh lebih mentereng di banding Rano kendati pemeran Si Doel Anak Betawi itu lebih dahulu menjakakan kakinya di dunia politik Indonesia dengan bergabung ke Golkar pada era reformasi lalu pindah ke PDI Perjuangan beberapa tahun setelahnya. 

Gagal Maju Pilgub Jakarta 2007

Rano baru benar-benar mendedikasikan diri ke dunia politik pada 2007 setelah memutuskan hengkang dari dunia hiburan yang sudah ia geluti sejak usia 10 tahun.  

Baca Juga: Perintah Jokowi ke Polri: Bebaskan Pendemo yang Masih Ditahan

Ketika itu ia memutuskan maju sebagai calon Gubernur Jakarta. Namun entah kenapa niat itu urung terlaksana. Rano justru muncul di hadapan publik  untuk mengkampanyekan Fauzi Bowo. Hal ini sempat memantik isu miring yang menyebut Rano menerima uang besar supaya tak nyagub di Pilkada Jakarta.

Batal maju di Pilgub Jakarta bukan berarti karier politik Rano yang baru seumur  jagung itu gugur begitu saja, di tahun yang sama ia mengumumkan maju sebagai Calon Wakil Bupati (Cawabup) Tangerang. Ia maju di Pilkada Tangerang 2008 mendampingi Ismet Iskandar sebagai calon bupati. Singkat cerita pasangan ini memenangi pertarungan Pilkada ketika itu. 

Karier Politik Menanjak

Menjadi wakil bupati Tangerang membuat nama Rano Karno mulai melambung kembali, ia yang dulu dikenal sebagai aktor yang pernah menorehkan segudang pencapaian prestisius di kancah hiburan nasional kini kembali ke hadapan masyarakat sebagai pejabat publik. 

Baca Juga: Sepak Terjang Pramono Anung, Pegawai Swasta yang Kini Menjadi Politikus Kesayangan Jokowi dan Megawati

Kembalinya Rono dengan versi terbarunya mampu mencuri perhatian masyarakat, hal ini yang membuat jalannya menggapai kursi wakil gubernur Banten pada 2011 melaju mulus. Tak main-main ketika itu Rano maju mendampingi calon petahana yakni  Ratu Atut Chosiyah. 

Pada pertarungan Pilkada Banten, Atut-Rano sukses menyingkirkan dua pesaing mereka yakni Wahidin Halim-Irna Narulita dan pasangan  Jazuli Juwaini-Makmun Muzakki.

Puncak karier politik Rano terjadi pada 2014 ketika dirinya ditunjuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai pelaksana tugas Gubernur Banten menggantikan Ratu Atut Chosiyah yang dinonaktifkan terkait kasus suap pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK). 

Riwayat Pendidikan

Rano Karno diketahui sempat menimbah ilmu di sejumlah perguruan tinggi ternama, sudah menjadi aktor sejak, kecil Rano mulanya ingin menggeluti dunia akting secara serius dengan mulai belajar seni peranan di East West Player, Los Angeles, Amerika Serikat.

Baca Juga: Kantongi Tiket dari Ibu Mega, Pramono Anung Minta Izin ke Jokowi Maju Pilgub Jakarta 2024

Sayangnya pendidikan Rano harus terhenti di tengah jalan dengan alasan yang tak diketahui, ijazah sarjana gagal ia raih. Ia kemudian memilih balik kampung.

Pada 2011 Rano kembali melanjutkan pendidikannya di usia yang tak muda lagi. Dia tak lagi meneruskan sekolah seni peran, kali ini mengambil jurusan ilmu komunikasi politik  di Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP AN).