Semen Merah Putih merespons peluncuran program 3 juta rumah pemerintah yang bertujuan menyediakan hunian terjangkau dan layak bagi masyarakat dengan mendorong terciptanya kolaborasi. Semen Merah Putih tertantang untuk mengembangkan strategi pengembangan produknya untuk ikut berkontribusi menyediakan bahan bangunan berbasis semen yang inovatif, berkualitas, tahan lama dan berkelanjutan.

Pasalnya, kualitas bangunan yang tahan lama menjadi faktor penting dalam mengembangkan perumahan di Indonesia. Hal ini menjadi alasan mengapa beberapa alternatif solusi pembangunan hunian terjangkau belum bisa dilaksanakan secara masif. Seperti rumah modular sandwich panel yang sempat diajukan sebagai material pembangunan rumah tahan gempa, ternyata belum bisa diaplikasikan secara masif karena masih adanya persepsi kualitas tidak tahan lama dan harga jual kembali yang lebih rendah jika dibandingkan rumah konvensional berbahan semen.

Baca Juga: Ekonom Bank Danamon: Kini Waktu yang Tepat Miliki Rumah!

"Program 3 juta rumah adalah tantangan sekaligus peluang besar bagi industri konstruksi. Kami percaya bahwa untuk mendukung program ini, diperlukan solusi yang terintegrasi dari hulu ke hilir, yang mencakup seluruh proses mulai dari produksi semen hingga pengaplikasian beton," ujar Oza Guswara selaku GM Sales & Marketing Semen Merah Putih (PT Cemindo Gemilang Tbk), dikutip Rabu (4/12/2024).

Solusi Inovatif: Konstruksi Modular untuk Percepatan Pembangunan

Untuk mendukung percepatan pembangunan, Semen Merah Putih bersama Beton Merah Putih sedang mengembangkan solusi inovatif berupa material beton pracetak (precast) untuk konsep rumah modular. Konsep rumah modular ini mempercepat proses konstruksi sekaligus memastikan efisiensi dan konsistensi kualitas dalam setiap unit rumah yang dibangun.

"Rumah Modular adalah rumah yang dibangun dengan modul hasil prefabrikasi industri sehingga tidak hanya akan menghemat waktu dan tenaga kerja konstruksi saja, tetapi memastikan bahwa kualitasnya akan sama atau bahkan lebih dari rumah yang dibangun secara konvensional," terang Akhmad Syamsuddin, Direktur Operasional Beton Merah Putih (PT Motive Mulia, anak Perusahaan PT Cemindo Gemilang Tbk). 

Kualitas rumah modular ini bahkan diperkuat dengan penggunaan semen hijau dari Semen Merah Putih untuk mendukung konsep konstruksi yang berkelanjutan, tutur Akhmad. Ia juga menjelaskan bahwa penggunaan jenis semen hidrolis telah terbukti andal dalam berbagai proyek infrastruktur di Indonesia, termasuk proyek besar di Batam.

Lebih lanjut, Oza Guswara menegaskan bahwa semen hidrolis Semen Merah Putih tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi didesain dan dikembangkan sebagai performance based cement sehingga akan menghasilkan konstruksi yang kuat dan tahan lama sesuai kebutuhan.

Semen Merah Putih melihat program 3 Juta Rumah sebagai peluang untuk meningkatkan permintaan pada sektor semen kantong yang saat ini menyumbang 70% dari total penjualan perusahaan. Dengan adanya program ini, permintaan semen diperkirakan dapat tumbuh sekitar 1% pada tahap awal, memberikan dorongan yang signifikan bagi industri semen nasional di tengah tantangan ekonomi yang ada.

Oza menjelaskan bahwa perusahaan memiliki kapasitas produksi yang cukup besar dan siap untuk mendukung program ini melalui sistem distribusi semen yang efisien. "Saat pasar menghadapi berbagai tantangan dan fluktuasi, program besar pemerintahan Prabowo ini menjadi angin segar yang dapat memberikan momentum bounce back bagi industri semen nasional," ujarnya. 

Lewat prinsip inovasi produk dan nilai keberlanjutan sebagai landasan utama, Semen Merah Putih berharap dapat terus mendukung inisiatif pemerintah dalam mewujudkan hunian yang memenuhi aspek teknis, sekaligus memberikan kenyamanan dan keselamatan bagi penghuninya, sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan hidup.

"Dengan mengutamakan produk yang memiliki efisiensi energi tinggi dan ramah lingkungan, Semen Merah Putih mendukung target pemerintah dalam mengurangi emisi karbon, selaras dengan visi keberlanjutan yang saat ini menjadi fokus dalam industri konstruksi," tutup Oza.