Legenda Malin Kundang yang selama ini dikenal sebagai cerita rakyat kembali dihidupkan melalui pendekatan baru. Rumah produksi Come and See Pictures, yang didirikan oleh Joko Anwar bersama sutradara Rafki Hidayat dan Kevin Rahardjo, menghadirkan kisah tersebut dalam format film thriller psikologis yang menyorot dinamika keluarga dan trauma turun-temurun.

Film ini mengambil latar di dua lingkungan berbeda untuk membangkitkan kembali ingatan sang tokoh, Alif, yang diperankan Rio Dewanto. Sebelum merantau dan menjadi seniman micro painting sukses, Alif digambarkan memiliki masa kecil yang melekat dengan tempat-tempat tersebut.

Baca Juga: Rio Dewanto hingga Faradina Mufti Bakal Bintangi Film Legenda Kelam Malin Kundang

“Kami berkomitmen menghadirkan film yang tidak hanya fresh, tetapi juga relevan dan menggugah. Kami ingin membuat film yang bukan sekadar ditonton, tapi juga dipikirkan dan dirasakan. Come and See Pictures ingin menjadi rumah bagi film-film yang berani menyorot sisi kelam dan kompleks dari pengalaman manusia,” ujar Tia Hasibuan, produser film.

Lewat eksplorasi terbaru Joko Anwar ini, Malin Kundang menyingkap luka dan trauma antargenerasi serta kegagalan memahami satu sama lain dalam hubungan keluarga. Film ini diharapkan membuka ruang dialog lebih luas mengenai pengalaman traumatis, baik dalam ikatan keluarga maupun relasi sosial sehari-hari.

Tia menjelaskan bahwa berbagai persoalan hidup sering kali tidak bisa dilepaskan dari lingkungan terdekat, terutama keluarga sebagai unit sosial paling kecil. Dalam film ini, tiap tokoh membawa ekspektasi dan pengalaman berbeda, namun tanpa kesediaan untuk saling memahami, konflik dan luka emosional justru kembali muncul.

Baca Juga: ‘Pengepungan di Bukit Duri’, Film Terbaru Karya Joko Anwar Kolaborasi dengan Studio Hollywood MGM Studios, Seperti Apa?

Komunikasi hangat dalam keluarga, khususnya peran ibu, turut diangkat sebagai aspek sentral. Kehadiran figur ibu diyakini penting dalam menjaga keseimbangan psikologis anak sejak dini agar perkembangan emosional dan sosial dapat berlangsung optimal. Untuk memperkuat akurasi tema tersebut, film ini telah mendapatkan persetujuan dari ahli psikologi Isdar Andre Marwan, Psi., Ketua ILUNI Psikologi Universitas Indonesia.

Dalam teaser resmi Legenda Kelam Malin Kundang, diperlihatkan kisah seorang anak yang merantau dengan janji akan kembali menjemput ibunya. Hingga dewasa ia hidup bahagia bersama keluarga kecilnya, namun sebuah kecelakaan mengubah segalanya. Sosok perempuan yang mengaku sebagai ibunya tiba-tiba muncul; tanpa mengingat wajah sang ibu, Alif menelusuri berbagai petunjuk tersembunyi dan mengunjungi tempat-tempat penting untuk mencari kebenaran masa lalunya.

Malin Kundang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 27 November 2025. Dengan adanya pembatasan usia, penonton diimbau menyaksikannya secara bijak.