25 tahun berkarier sebagai seorang diva Indonesia, bukanlah waktu yang sebentar bagi Rossa. Karya-karya ciamiknya yang melegenda sudah dikenal oleh banyak kalangan. Dari orang tua, remaja, hingga anak-anak pun banyak yang menikmati lagu-lagu yang dipopulerkan oleh wanita bersuara merdu itu.
25 tahun Rossa berkarier dengan melahirkan banyak karya, Time International Films mempersembahkan film dokumenter bertajuk “All Access to Rossa 25 Shining Years” yang akan segera tayang 1 Agustus 2024 mendatang, di seluruh jaringan bioskop di Indonesia. Film yang diproduksi oleh Inspire Pictures dan Sinemaku ini menghadirkan Rossa sebagai utama.
Menariknya, film dokumenter Rossa ini bisa dikatakan buah dari ‘keterpaksaan’. Yap, Rossa ‘dipaksa’ oleh sang sahabat sekaligus menjadi produser eksekutif dalam film dokumenter ini yang tak lain adalah Prilly Latuconsina.
Namun, Prilly memiliki alasan untuk melakukannya. Di mana, ia ingin film dokumenter ini menjadi motivasi untuk banyak perempuan di luar sana. Terlebih, ia melihat sosok Rossa yang begitu luar biasa dengan cerita kehidupan yang menginspirasi banyak orang, termasuk dirinya.
“Aku kenal Teh Oca sudah cukup lama. Aku melihat dua kehidupan yang berbeda, ketika di panggung dia sang diva, kalau di luar itu dia ibu dan tulang punggung. Aku rasa hidup dia menginspirasi banyak orang. Mereka harus tahu perjuanganmu (Rossa), gimana kamu menjadikan sakit hati kamu menjadi lagu dan dinikmati banyak orang,” ujar Prilly Latuconsina dalam agenda press conference yang berlangsung di CGV Grand Indonesia, Rabu (3/7/2024).
Rossa memiliki kepribadian yang ceria, tetapi cukup tertutup dengan urusan pribadinya. Ia pun memiliki alasan tersendiri mengapa akhirnya mau menerima tawaran kisah hidup dan perjalanan karirnya dijadikan film dokumenter.
“Kenapa sekarang berani mengungkapkan? Aku pikir harus di-share, aku yakin di luar sana banyak anak yang dibesarkan dari ibu bekerja. Di momen ini, Rizky (anak Rossa) juga membukanya. Inilah penjelasan dari Rizky pertama kali seumur hidupnya dia mengungkapkan terutama ke media. Banyak momen yang akun sendiri surprise saat melihat film ini,” tutur Rossa.
Selain itu, Rossa juga ingin membagikan sisi lain dari kehidupannya sebagai seorang diva, yang mungkin jarang terlihat oleh masyarakat, khususnya para penggemar. Film ini juga membagikan cerita menarik di balik lagu-lagu hits Rossa dan bagaimana lagu tersebut merepresentasikan perjalanan hidupnya.
“Selama ini mungkin aku itu dikenal publik sebagai pribadi yang ceria dan kelihatan bahagia di depan kamera, padahal kan kenyataannya nggak juga. Nah, melalui film dokumenter ini, aku ingin memperlihatkan kalau aku juga manusia biasa yang hidupnya nggak pernah lepas dari yang namanya drama,” katanya.
Sesuai dengan judul film dokumenternya, “All Access To Rossa 25 Shining Years”, Rosa ingin film dokumenternya ini menjadi penghubung antara dirinya dengan para penikmat lagunya, serta memperlihatkan sisi lain kehidupannya di balik panggung, yang mungkin belum banyak diketahui publik.
“Ini adalah cerita hidup aku, mungkin tidak semuanya indah, tidak semuanya seperti glamor, tapi inilah kehidupan aku sesungguhnya. Semoga aku berharap ada manfaatnya dari film ini, bukan bercerita sebuah ke-glamour-an tapi lebih ke cerita hidup seseorang yang bernama Rossa, dan mudah-mudahan banyak yang bisa diambil manfaatnya dari film ini,” pungkas Rossa.
Selain di Indonesia, film yang turut diproduseri oleh Umay Shahab, Inara Syarafina, Sugi Compros dan disutradarai oleh Ani Ema Susanti ini rencananya juga akan tayang di beberapa negara tetangga, termasuk Malaysia.