Kementerian PPN/Bappenas telah menyusun Undang-Undang No. 59 Tahun 2024 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2025-2045 yang mencakup kebijakan penerapan ekonomi hijau sebagai bagian dari transformasi ekonomi. Hal ini merupakan jawaban atas tiga tantangan lingkungan besar mencakup perubahan iklim, polusi dan pencemaran, serta degradasi keanekaragaman hayati.

Menjawab hal tersebut, SCG terus mengakselerasi pengadaan inovasi energi terbarukan di seluruh lini bisnisnya. Warit Jintanawan, Country Director SCG di Indonesia menjelaskan bahwa upaya Pemerintah Indonesia dalam optimalisasi energi terbarukan sejalan dengan visi SCG.

Baca Juga: Strategi SCG Tekan Emisi Karbon Industri Semen Menuju Net-Zero 2050 Lewat Roadmap Decarbonization

"Berlandaskan dengan strategi Inclusive Green Growth (Pertumbuhan Hijau yang Inklusif), kami terpacu untuk mewujudkan visi tersebut melalui penerapan teknologi energi bersih yang mengintegrasikan berbagai alternatif untuk mendukung efisiensi energi dan pengurangan emisi karbon guna menekan biaya, mempercepat inovasi hijau, serta memperluas bisnis ke ketinggian yang baru. Dengan membawa pedoman ini saat memasuki era RPJPN 2025-2045, kami yakin bahwa SCG dapat memberikan kontribusi signifikan dalam penyediaan energi baru terbarukan (EBT) dengan teknologi yang memanfaatkan sumber daya energi terbarukan yang ada di Indonesia," ucap Warit, dikutip Sabtu (18/1/2025).

Inovasi Energi Terbarukan dari SCG di Indonesia

Salah satu inovasi energi terbarukan dari SCG berasal dari anak perusahaannya, PT Semen Jawa dengan pengadaan panel surya atau atap berbasis tenaga surya. Dengan kapasitas sebesar 1.410 kWp, teknologi energi alternatif ini mampu menyuplai 2% dari total kebutuhan listrik di pabrik PT Semen Jawa yang berlokasi di Sukabumi.

Selain itu, teknologi Alternative Fuel and Alternative Raw Material (AF/AR) juga diterapkan untuk memanfaatkan limbah industri sebagai sumber energi dan bahan baku alternatif. Teknologi ini telah berhasil mengoptimalkan penggunaan 5.000 ton bahan alternatif, termasuk sekam padi, serbuk kayu, dan potongan kayu, sebagai sumber energi alternatif. Bahan bakar tersebut menyumbang hingga 20% dari total penggunaan bahan bakar.

Dalam rangka mendukung transisi menuju energi alternatif di pasar Indonesia, SCG berencana menghadirkan SCG Cleanergy pada tahun 2025 nanti. SCG Cleanergy merupakan investor dan pengembang energi bersih terkemuka yang berfokus pada tenaga surya dan angin dengan kapasitas operasional dan pipeline yang melebihi 500 MW di Thailand. Memasuki Indonesia, SCG Cleanergy hadir untuk menyediakan solusi energi terbarukan yang memanfaatkan potensi besar Indonesia dalam energi baru dan terbarukan (EBT).

Salah satu inovasi unggulannya adalah Rondo Heat Battery (RHB) yang dikembangkan bersama Rondo Energy. Teknologi ini mengubah energi surya dan angin yang bersifat intermitten menjadi panas yang berkelanjutan, konsisten, dan bebas karbon untuk kebutuhan industri. Rondo Heat Battery merupakan teknologi pertama di Asia Tenggara yang dikembangkan secara komersial untuk produksi semen.

SCG Cleanergy juga memperkenalkan Smart Grid Technology, sebuah sistem energi bersih yang menawarkan solusi energi terbarukan bagi perusahaan yang memiliki keterbatasan sumber daya, teknologi, atau lokasi yang cocok untuk instalasi. Teknologi ini telah digunakan oleh berbagai perusahaan di Thailand, membuktikan kemampuannya dalam mengurangi biaya energi, meningkatkan persentase listrik terbarukan dengan mengurangi system loss, serta meningkatkan fleksibilitas sistem.

Melalui solusi-solusi energi terbarukan ini, SCG berharap dapat menjadi penyedia layanan energi terbarukan terpercaya yang menghadirkan layanan terintegrasikan yang berkualitas tinggi dengan teknologi hijau yang inovatif guna mendukung transisi energi sekaligus memaksimalkan potensi energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia.

"Kami akan terus berinovasi dan menghadirkan solusi energi terbarukan untuk mendukung transisi energi di Indonesia guna menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kami juga berkomitmen untuk mendukung rencana Pemerintah Indonesia dalam menerapkan sistem ekonomi hijau, sejalan dengan penerapan RPJPN 2025-2045, demi mewujudkan Indonesia Emas 2045," tutup Warit.