Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengingatkan bahaya dua matahari dalam satu negara atau partai politik. Istilah "matahari" ini merupakan pengibaratan yang digunakan SBY untuk menggambarkan sosok pemimpin.

 Menurut SBY sistem pemerintah atau partai politik tidak bakal bekerja maksimal, keberadaan dua matahari dalam sebuah sistem pemerintahan atau partai politik hanya menimbulkan kekacauan. 

Baca Juga: Zaken Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Pantas Jadi Menteri?

"Negara atau partai politik akan kacau jika mataharinya lebih dari satu. Bisa dibayangkan, satu matahari saja sudah panas, apalagi jika ada dua atau tiga," kata SBY dalam pidatonya di HUT Demokrat ke-23 di Kantor DPP Demokrat, Jakarta dilansir Selasa (10/9/2024).

SBY melanjutkan, di Partai Demokrat sendiri mataharinya tetap satu yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketua umum partai tersebut, tak boleh ada matahari lain yang justru  menghambat pergerakan dan pertumbuhan partai politik tersebut. 

"Di alam ini hanya ada satu matahari, tidak ada yang lain. Sama halnya dengan Partai Demokrat yang kita cintai, hanya ada satu matahari, yaitu ketua umum kita," tuturnya. 

Dalam kesempatan tersebut, SBY juga berpesan kepada para kader Demokrat di bawah kepemimpinan AHY agar tetap menegakkan nilai-nilai fundamental dan menghormati konstitusi. Ia meminta agar para kader tetap memegang teguh prinsip-prinsip partai.

"Saya titip pesan, di tengah pragmatisme politik, jangan abaikan nilai-nilai fundamental. Hormati dan pegang teguh konstitusi. Tegakkan nilai-nilai demokrasi dan keadilan bagi semua," tutur SBY.

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan kesejahteraan rakyat dan menjalankan tugas-tugas yang merupakan bagian dari DNA Partai Demokrat sejak awal berdiri.

Baca Juga: Membedah Makna Tagline 'Jakarta Menyala' yang Diusung Pramono-Rano

"Tingkatkan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat kita, serta jalankan tugas-tugas lain yang menjadi nilai-nilai dasar Partai Demokrat. Insyaallah kita bisa," pungkasnya.