Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sistem pertahanan sawit segera rampung sebelum peraturan anti-deforestasi Uni Eropa (EUDR) berlaku pada 2025.

"Dalam waktu tiga bulan kalau bisa kita siapkan supaya bisa diumumkan sehingga bisa jadi gaung untuk UEDR," katanya, dalam rapat Koordinasi Nasional Pelaksanaan Inpres Rencana Aksi Nasional Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan, Kamis kemarin.

Baca Juga: Hore..! Mulai Mei 2024 Dana Peremajaan Sawit Naik Jadi Rp60 Juta per Hektar

Lanjutnya, ia mengatakan sistem tersebut mencakup seluruh hasil perkebunan sawit, dan dengan demikian hasil sawit RI bisa masuk Eropa karena dijamin tidak terkait dengan penggundulan hutan.

"Ini akan menjadi defense mechanism kita terhadap serangan dari Uni Eropa," kata dia.

Baca Juga: Prabowo Berencana Sulap Sawit dan Singkong Jadi Bensin

Karena itu, dirinya pun berharap aturan dan sistem tersebut akan selesai pada tahun 2024 ini.

"Ini penting agar di dunia internasional kita tidak dipandang negatif lagi," kata dia.