Dalam kehidupan modern, kebiasaan dalam pola makan manusia mengalami pergeseran yang signifikan. Jika dahulu orang terbiasa makan tiga kali sehari mulai dari pagi, siang, dan malam, kini pola makan seringkali tidak terbatas pada waktu makan utama. 

Banyak dari masyarakat kini mencari makanan ringan di antara waktu makan, seperti kerupuk, getuk, kopi, atau pisang goreng. Hal ini mencerminkan kebiasaan makan hingga lima kali sehari, bahkan lebih. Hal itu diungkap oleh guru besar Prof. Rhenald Kasali, Ph.D dalam sebuah video yang dikutip Olenka pada Senin (25/11/2024).

Menurutnya, kebiasaan makan berlebihan ini memunculkan ironi. Pasalnya, kini lebih banyak orang yang meninggal karena “kekenyangan” dibandingkan orang yang meninggal karena kelaparan.

Baca Juga: Sejarah Singkat Peradaban Manusia dari Kacamata Rhenald Kasali

“Jumlah orang yang meninggal karena kekenyangan kini lebih banyak daripada yang meninggal karena kelaparan,” tuturnya.

Hal itu diungkap oleh data yang menunjukkan peningkatan signifikan pada penyakit yang disebabkan oleh pola makan tidak sehat, seperti diabetes, stroke, dan kolesterol tinggi. Semua penyakit ini pada dasarnya adalah akibat dari konsumsi makanan berlebih.

Baca Juga: Apa yang Terjadi Jika Sebuah Tim Berisi Manusia-Manusia Pintar? Rhenald Kasali Berikan Jawaban Ini

“Dalam berbagai studi kesehatan, penyakit seperti diabetes tipe 2, hipertensi, dan obesitas adalah dampak langsung dari pola makan berlebihan yang tidak terkontrol. Ketika tubuh terus menerus menerima asupan makanan, terutama yang tinggi gula, lemak, dan kalori, metabolisme terganggu. Kondisi ini memicu komplikasi yang mematikan,” jelasnya.

Ironinya, meskipun masyarakat modern memiliki akses lebih besar terhadap informasi kesehatan dan gizi, banyak orang tetap mengabaikan peringatan untuk menjaga pola makan yang seimbang. Kemudahan mendapatkan makanan baik dari layanan pesan antar maupun jajanan di sekitar juga memperparah masalah ini.

Baca Juga: Prinsip Hidup Rhenald Kasali: Hidup Apapun Itu Harus Diselesaikan

Pada fenomena ini seharusnya menjadi pengingat untuk kembali ke pola makan yang lebih sederhana dan disiplin. Mulai dari beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah kekenyangan menurut Rhenald, di antaranya:

  1. Batasan Waktu Makan, dengan tetap makan tiga kali sehari dengan porsi yang seimbang dan hindari camilan berlebihan di antara waktu makan.
  2. Kendalikan Pilihan Makanan, kita harus mengurangi konsumsi makanan tinggi gula dan lemak jenuh, gantilah dengan buah-buahan, sayuran, dan protein sehat.
  3. Pentingnya Aktivitas Fisik, serta jangan hanya makan tanpa membakar kalori. Olahraga rutin membantu tubuh menjaga keseimbangan energi.

Dari perubahan pola makan yang lebih disiplin dan bijaksana tidak hanya membantu mengurangi risiko penyakit, tetapi juga menjaga kualitas hidup. Fenomena ini menunjukkan bahwa kita tidak hanya perlu mencermati apa yang kita makan, tetapi juga berapa sering kita makan. Mari kembali pada kebiasaan makan yang seimbang demi kesehatan jangka panjang.