PDI Perjuangan dipastikan kehilangan jatah kursi Menteri Sosial (Mensos) setelah Presiden Joko Widodo melantik Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul sebagai Mensos menggantikan politikus PDIP Tri Rismaharini (Risma).
Risma sebelumnya memilih meninggalkan jabatan tersebut setelah diri ditunjuk partainya untuk maju sebagai calon gubernur Jawa Timur dalam kontestasi Pilkada 2024, sementara itu Gus Ipul sendiri bukanlah orang PDI Perjuangan.
Baca Juga: Risma Mundur dari Mensos, Segini Sisa Menteri dari PDI Perjuangan di Kabinet Jokowi
Terkait hal itu, Menteri Sekretaris Kabinet sekaligus politisi PDI Perjuangan Pramono Anung mengaku pihaknya sama sekali tak mempermasalahkan hal itu, tak mengapa jatah Mensos diberikan kepada orang di luar PDI Perjuangan, pengangkatan dan pemberhentian menteri adalah presiden yang tak bisa diintervensi pihak manapun.
"Presiden mau menunjuk siapa itu kan hak sepenuhnya presiden," kata Pramono di Istana Kepresidenan, Jakarta dilansir Kamis (12/8/2024).
Bagi Pram sapaan Pramono Anung, siapapun bisa ditunjuk menjadi menteri oleh presiden, yang terpenting di sasa masa jabatan yang hanya tinggal sebulan ini pejabat-pejabat baru bisa menuntaskan program yang telah dicanangkan kepala negara.
"Ya pokoknya waktunya tinggal satu bulan itu hak prerogatif sepenuhnya presiden," ujarnya.
Dengan hilangnya jatah Mensos, maka jatah menteri dari PDI Perjuangan di kabinet Jokowi tersisa 5 menteri saja termasuk Pramono Anung.
Baca Juga: Mengulik Agenda Pertemuan Prabowo-Megawati, Bakal Ada Negosiasi Kursi Menteri Buat PDIP?
Berikut daftar menteri dari PDI Perjuangan di kabinet Jokowi:
-Sekretaris Kabinet Pramono Anung
-Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono
-Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas
-Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Ayu Bintang Puspayoga
-Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki
-Wakil Menteri Dalam Negeri John Wempi Wetipo