Perusahaan cold chain yang telah beroperasi sejak tahun 2022 di Indonesia, Coldspace, meresmikan hybrid cold fulfillment warehouse yang berlokasi di Srengseng, Jakarta Barat. Fasilitas hybrid cold warehouse tersebut diklaim merupakan yang pertama kali ada di Indonesia dan dibangun atas kerja sama dengan Budikota.
Arnold Giovanni, Founder & CEO Coldspace, mengatakan bahwa fasilitas tersebut menandakan perkembangan dalam industri logistik Indonesia yang menghadirkan solusi rantai dingin terintegrasi untuk pelanggan Business to Business (B2B) dan Business to Consumers (B2C). Tak hanya menyediakan satu ruangan pendingin, warehouse yang baru diresmikan itu menggabungkan keunggulan penyimpanan empat suhu (frozen, chiller, AC, dan dry) yang mampu melakukan fulfillment secara cepat dan efisien untuk e-commerce, digabungkan dengan truk pendingin yang terintegrasi.
Baca Juga: Menko Airlangga Dorong Efisiensi Ongkos Logistik Nasional
"Dengan peluncuran hybrid cold fulfillment ini, kami bertujuan memberikan solusi yang komprehensif dan terintegrasi bagi para pelanggan kami," ujar Arnold dalam Grand Opening Hybrid Cold Fulfillment Warehouse Coldspace di Srengseng, Jakarta Barat, Rabu (8/5/2024).
Dia menjelaskan, Coldspace melihat adanya kebutuhan untuk fulfillment e-commerce yang lebih cepat, lebih efisien, dan lebih praktis. Atas dasar itu, pihaknya mencoba mengombinasikan kapabilitas penyimpanan dengan suhu berbeda menggunakan glassdoor.
"Kita tahu bahwa suhu dingin sebesar -20 derajat Celsius tidak didesain untuk ditinggali manusia. Oleh karena itu, cold storage kali ini sangat spesial karena kami mendesainnya dengan glassdoor yang sebelumnya sampai -20 derajat Celsius, tapi di satu sisi, di tengahnya ada pendinginan yang suhunya lebih normal untuk manusia. Ketika melakukan picking pieces, pekerja kami bisa melakukannya dengan lebih cepat. Warehouse ini didesain untuk membantu industri cold chain dan e-commerce di Indonesia," terangnya.
David Loei, Head of Sales Coldspace, lebih lanjut menjelaskan, hybrid cold warehouse ini dilengkapi dengan 370 unit pilihan glassdoor, 12 ruangan dengan suhu terkontrol, 200 palet (wadah) dingin, dan 350 palet kering. Tak hanya itu, gudang tersebut mampu menampung 600 sampai 1.000 pieces pada bagian glassdoor. Sementara, secara total kapasitas penyimpanan, fasilitas di Jakarta Barat itu mampu menampung lebih dari 200.000 pieces barang.
"Ketika bicara pasar B2B, mereka lebih banyak order dalam satuan pallet yang besar. Maka, ketika berkembang dari B2B ke B2C, untuk memecahnya ke dalam pallet yang lebih kecil, di situlah fungsinya glassdoor di Srengseng ini," jelas David.
Selain itu, Coldspace juga menyediakan beragam fasilitas lainnya seperti 200 lebih unit truk pendingin dari ukuran short hingga tronton untuk distribusi produk, serta 35 lebih jaringan warehouse atau penyimpanan yang tersebar di Jabodetabek, Bandung, Bali, Lombok, Balikpapan, D.I. Yogyakarta, Surabaya, Semarang, Medan, dan Makassar.
Coldspace pun berharap terjadi pertumbuhan lebih pesat tahun ini. Apalagi, peresmian hybrid cold storage di Jakarta Barat ini bukan satu-satunya rencana ekspansi dalam tahun 2024 ini. Setelah Bandung dan di Srengseng, dalam waktu dekat, Coldspace akan meresmikan warehouse cold chain lain di Bali.
"Kami berharap bertumuh double digit. Kami pasti akan growth, sebelumnya ada di Bandung, besok di Bali, ada on going di beberapa tempat lainnya," pungkas Fajar Wirahadi, Head of Operations Coldspace.