Tidak Ada Keakraban dalam Keluarga Besar Riady

Seiring waktu, Tahir pun terbiasa dengan sikap keluarga mertuanya itu. Ia tidak lagi merasa terhina dengan sikap keluarga Riady yang kaku, bahkan sikap ipar-iparnya, yakni James atau Stephen Riady yang tidak peduli kepadanya.

Menurutnya, selama ayah mertuanya masih tersenyum kepadanya dan mau mendengarkan, Tahir akan merasa bahwa semuanya akan baik-baik saja.

“Hanya Pak Mochtar yang membuat saya merasa menjadi bagian dari keluarganya. Meskipun saya tahu bahwa Pak Mochtar-lah yang menciptakan budaya seperti itu dalam keluarganya, saya tetap menganggapnya sebagai sosok yang luar biasa. Dia adalah magnet sejati dengan pesona yang luar biasa,” papar Tahir.

Meski mengaku kesal dan kecewa atas sikap saudara-saudara iparnya, Tahir mengaku ia tetap merasa terhormat berada di tengah keluarga Riady.

Ia pun mengaku tidak terlalu dekat juga dengan suami saudara perempuan Rosy Riady lainnya. Bukan karena Tahir menolak untuk dekat dengan mereka, namun ia merasa memang ada kekakuan dan jarak diantara mereka.

“Kami kenal dan dekat hanya sebatas di acara kumpul keluarga. Selalu ada keheningan di sana, tidak ada tawa dan keakraban. Meskipun demikian, Pak Mochtar selalu berhasil membuat keluarga ini sukses dan harmonis di depan public,” ujar Tahir.

Baca Juga: Cerita Dato Sri Tahir Soal Kecakapan Mochtar Riady dalam Mengelola Perbankan

Rosy Riady, Satu-satunya Penyemangat Hidup Tahir

Terkait apa yang ia rasakan di tengah keluarga sang mertua, Tahir pun tak segan membicarakannya dengan sang istri. Kata Tahir, Rosy sendiri tak membela keluarganya. Namun, ia juga tak memihak Tahir. Soal itu, Tahir pun hanya bisa mengerti dan menghargai sang istri yang menempatkan dirinya dalam situasi sulit seperti yang ia rasakan.

“Saya bilang ke Rosy, gak mudah ternyata bergaul dengan keluargamu. Bahkan untuk lelaki sabar sekalipun, sepertinya sulit untuk bertahan. Dan kebetulan saya adalah bukan lelaki yang sabar. Namun saat itu Rosy hanya tersenyum. Saya tahu posisinya sulit, tapi saya mengerti dan menghargai Rosy. Yang terpenting, Rosy tidak pernah meremehkan saya,” tandas Tahir.

Melihat sikap istrinya itu, Tahir pun makin bertekad untuk bekerja keras demi kebahagiaan keluarga kecilnya. Ia pun tak segan melibatkan Rosy dalam beberapa bisnisnya.

“Rosy berhasil menunjukkan sikap dewasa, pasti sangat sulit baginya untuk melakukannya. Saya pun bekerja sama dengan Rosy dalam menjalankan bisnis. Meski tak seperti saya, Rosy lebih fokus pada rumah dan anak-anak. Namun, dia mendukung saya sepenuhnya dan selalu berada di pihak saya. Itu sangat berarti bagi saya,” pungkas Tahir.

Baca Juga: Cerita Kencan Pertama Dato Sri Tahir dan Rosy Riady: Momen yang Penuh Kekakuan, Namun Membahagiakan