Nama Dewi Lestari Pramesti Ariotedjo atau yang lebih akrab disapa Mesty Ariotedjo kian mencuri perhatian publik. Lahir di Jakarta pada 25 April 1989, ia dikenal sebagai dokter spesialis anak, praktisi kesehatan, sekaligus inovator sosial yang berkomitmen pada isu tumbuh kembang anak.
Sosoknya semakin menonjol bukan hanya karena kiprahnya di dunia medis dan sosial, tetapi juga karena ia adalah kakak kandung dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Dito Ariotedjo.
Tak berhenti sebagai tenaga medis, Mesty menunjukkan dedikasi yang lebih luas lewat karya dan inovasinya. Ia mendirikan Tentang Anak, platform digital berbasis sains yang fokus pada edukasi parenting dan kesehatan anak, serta aktif membagikan pengetahuan di media sosial.
Perpaduan antara keahlian medis, kepedulian sosial, dan jiwa kepemimpinan membuat Mesty tampil sebagai figur inspiratif generasi muda Indonesia.
Lantas, seperti apa sosok Mesty Ariotedjo sebenarnya? Berikut Olenka ulas profil singkat dan perjalanan kariernya, sebagaimana dikutip dari berbagai sumber, Jumat (29/8/2025).
Kehidupan Pribadi
Mesty merupakan putri pasangan Arie Prabowo Ariotedjo dan Arti Laksmigati Ariotedjo. Ayahnya dikenal sebagai pengusaha dan mantan Direktur Utama PT Aneka Tambang Tbk, sementara ibunya adalah sosok cerdas yang peduli pada pendidikan.
Lingkungan keluarga yang penuh intelektualitas dan dukungan orang tua membuat Mesty tumbuh menjadi pribadi mandiri, berprestasi, sekaligus peduli pada isu sosial.
Pada 2017, Mesty menikah dengan Garri Juanda. Dari pernikahan itu, keduanya telah dikaruniai dua anak. Kehidupan keluarga harmonis semakin menguatkan perannya, baik sebagai dokter maupun ibu yang memahami pentingnya pengasuhan.
Latar Belakang Pendidikan
Sejak kecil, Mesty bercita-cita menjadi guru. Namun pengalamannya sebagai ‘dokter kecil’ di sekolah mengubah haluan hidupnya. Setelah menempuh pendidikan di SMAN 8 Jakarta, ia melanjutkan ke Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan lulus pada 2012.
Rasa ingin tahunya yang tinggi membawanya ke kancah internasional. Ia melanjutkan pendidikan ke Harvard T.H. Chan School of Public Health dan meraih gelar magister kesehatan masyarakat dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health.
Dengan kombinasi pendidikan kedokteran dan kesehatan masyarakat dari universitas ternama dunia, Mesty membangun fondasi kokoh untuk kariernya di bidang pediatri dan kesehatan publik.
Rekam Jejak Karier
Dikutip dari Wikipedia, krier medis Mesty dimulai di RSUD Ruteng, NTT (2012–2013), di mana ia merasakan langsung tantangan pelayanan kesehatan di daerah terpencil. Ia kemudian memperluas wawasannya dengan menjadi dokter tamu di The Royal Children’s Hospital, Melbourne (2015), sebelum menempuh pendidikan spesialis anak di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (2015–2020).
Selain praktik, ia aktif di dunia riset sebagai Research Associate (2013–2015), berkontribusi pada berbagai penelitian kesehatan anak. Tak hanya itu, Mesty juga menunjukkan kepemimpinan sosial dengan menjadi Kurator Global Shapers Community Jakarta Hub (2020–2021), sebuah inisiatif World Economic Forum yang membina pemimpin muda untuk membawa perubahan.
Di ranah kewirausahaan sosial, ia turut mendirikan WeCare.id (2015–2021), platform crowdfunding kesehatan yang membantu pasien tidak mampu. Saat pandemi COVID-19, platform ini berhasil menyalurkan lebih dari 400.000 APD ke 2.000 fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia dan menggalang lebih dari Rp25 miliar dari 40 ribu donatur. Kontribusi tersebut bahkan mendapat apresiasi dari Barack Obama.
Kini, Mesty berfokus sebagai Co-Founder dan CEO Tentang Anak (2020–sekarang), platform digital yang menghadirkan solusi parenting berbasis sains dan medis untuk mendukung kesejahteraan 80 juta anak Indonesia.
Lebih dari 3 juta keluarga kini telah mempercayai produk dan layanan yang dihadirkannya, mulai dari skincare khusus anak, suplemen, hingga aplikasi edukasi parenting.
Tak hanya itu, Mesty juga mendirikan brand perawatan kulit anak Expert Care by Tentang Anak (Expert Care). Pendirian brand tersebut didasari pengalamannya sebagai dokter spesialis anak. ia mengaku sering menemui pasien anak dengan masalah kulit, mulai dari kulit kering hingga eksim.
Memiliki Passion di Musik dan Edukasi Publik
Dikutip dari Kumparan, selain dunia medis, Mesty juga dikenal memiliki bakat musik. Ia mampu memainkan piano, flute, hingga harpa. Bahkan, setelah berlatih intensif, ia pernah tampil di berbagai acara dan dikenal sebagai seorang harpis.
Di era digital, ia aktif membagikan edukasi seputar kesehatan dan tumbuh kembang anak di media sosial, terutama Instagram. Dengan gaya penyampaian yang sederhana namun ilmiah, Mesty menjelma menjadi influencer kesehatan anak yang banyak diikuti orang tua muda.
Baca Juga: Deretan Perempuan yang Lanjutkan Bisnis Sang Ayah
Prestasi dan Penghargaan
Kiprah Mesty telah diakui di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa penghargaan yang pernah diraihnya antara lainAsia Social Innovation Award (2015) – Best Social Start-up Idea; Forbes Asia 30 Under 30 (2016) – kategori Healthcare & Science; Fellowship Award, Harvard University (2017); dan Fortune Indonesia 40 Under 40 (2025) sebagai figur muda inspiratif dalam dunia Kesehatan
Ia juga telah mempublikasikan riset di jurnal internasional, termasuk International Journal of Pediatric Endocrinology dan Cogent Medicine. Salah satunya membahas terapi hormon pertumbuhan pertama di Indonesia untuk pasien sindrom Prader-Willi.
Sosok Inspiratif di Dunia Kesehatan dan Parenting
Di luar deretan prestasinya, Mesty Ariotedjo adalah sosok yang konsisten mendorong perubahan di dunia kesehatan anak dan pengasuhan. Melalui seminar, publikasi, media sosial, hingga inovasi digital, ia terus menyuarakan pentingnya peran orang tua dalam tumbuh kembang anak.
Bagi Mesty, masa depan bukanlah sesuatu yang ditunggu, melainkan sesuatu yang harus diciptakan.
Dengan dedikasi, kompetensi, dan kepedulian sosial yang ia miliki, Mesty menjadi salah satu figur inspiratif generasi muda Indonesia, seorang dokter, ibu, sekaligus agen perubahan bagi dunia kesehatan anak.
Baca Juga: 11 Perempuan Influencer Parenting Ternama Indonesia yang Menginspirasi Orang Tua Muda