Bisnis kopi kian merajalela di Tanah Air. Banyak kedai kopi menyuguhkan kopi pilihannya yang menjadi favorit para pelanggan. Dari banyak jenis minuman kopi yang disajikan, kopi gula aren bisa dibilang menjadi primadona-nya. Banyak kedai kopi memasukkan menu yang satu ini, hingga bahkan dijadikan sebagai menu andalan.
Disebut-sebut sebagai pelopor kopi susu gula aren yang kini menjadi tren, Andanu Prasetyo pemilik kedai sekaligus brand Kopi Tuku memiliki pandangan tersendiri mengenai menu minuman kopi yang saat ini tengah marak di Indonesia.
Memiliki pesaing dengan menu serupa di kedai kopi lainnya, tampaknya bukan menjadi masalah bagi Andanu. Bahkan menurutnya, kompetisi dalam market bisnis itu menjadi suatu hal yang dibutuhkan untuk berkembang lebih baik lagi.
Baca Juga: Founder Kopi Tuku Andanu Prasetyo Bagikan Kiat Sukses Bisnis, Intip Yuk!
“Dulu 2015, kopi susu seperti gula aren ini belum banyak dan mulai ada di 2016 lagi lah yang kafe-kafe lainnya. Beberapa di antaranya kan juga itu teman-teman Tetangga Tuku yang berinisiatif memiliki Coffee shop lain juga, dan akhirnya sedikit banyak kita melakukan obrolan-obrolan ringan yang membuat supaya Tuku memang punya kompetisi di kategori marketnya, di harganya, di local product-nya,” ujar Andanu Prasetyo seperti Olenka kutip, Selasa (9/7/2024).
“Yang aku pahami, supaya kita bisa bertumbuh besar, kita memang membutuhkan kompetisi tersebut. Supaya kita punya sebuah trigger, kita punya alasan untuk menjadi lebih baik lagi,” tambahnya.
Untuk membedakan dengan brand yang lain, Andanu berpegang teguh pada kunci bahwa produk akan selalu diutamakan. Pria kelahiran 27 Juli 1989 ini yakin, suatu produk akan menjawab kebutuhan pelanggannya, yang mana dengan menjawab kebutuhan tersebut akan membuat pelanggan menjadi ingin kembali meski sudah mencoba produk dari brand lain.
“Tapi, yang ingin balik lagi juga enggak itu doang, produk kopi atau kopi susu gula aren atau nanti ada produk kopi lainnya mungkin ada orang yang bisa lebih jago untuk melakukan hal itu,” tutur Andanu.
“Tapi, tetangga TUKU yang aku ngobrol dari dulu mereka selalu bilang satu kata bahwa ‘kenapa lo balik lagi?’ ‘Enggak tahu yo gue nyaman saja di sini’,” tambahnya.
Hak itulah yang menjadi tugas Andanu bersama tim untuk mendefinisikan rasa nyaman para Tetangga TUKU, dan alasan yang membuat mereka kembali.
“Dan aku rasa kolaborasi atau berbagi energi baik yang diberikan sama tetangga TUKU semua itu menjadi modal terbesarku untuk bisa bersaing dan berkompetisi dengan brand-brand lain,” papar Andanu.
Andanu tak memungkiri, input atau masukan dari para Tetangga TUKU secara tidak langsung telah mendewasakan perusahaan dan memperbesar mimpi-mimpi yang dimiliki Andanu bersama tim.
“Karena punya mimpi yang besar tersebut dari tetangga tuku kita melakukan berbagai perbaikan dan berbagai pengembangan, dan akhirnya semoga meskipun lebih banyak kompetisinya selama akan bisa merebut memberikan kesan tersebut ke Tetangga TUKU semua. Mau persaingannya kayak apapun mereka bisa pergi sebentar cobain brand lain, tapi mereka akan kembali lagi sebagai Tetangga TUKU,” tukasnya.