Starling menjadi istilah yang populer untuk menggambarkan pedagang kopi keliling. Umumnya, para pedagang starling ini menawarkan dagangan berupa kopi instan dengan berkeliling menggunakan sepeda.

Namun, belakangan ini muncul tren baru, di mana beragam kopi instan dijual berkeliling menggunakan gerobak. Hingga kemudian, tren ini dikenal dengan istilah kopi gerobak. Menariknya, kopi gerobak ini makin populer di Tanah Air, khususnya di kalangan anak muda dan pebisnis pemula. 

Baca Juga: Jawaban Andanu Prasetyo Soal Tudingan Brand Kopi Lokal Jago Kandang

Bagaimana tidak, kopi gerobak menawarkan mobilitas yang mudah diakses oleh konsumen. Selain itu, harga kopi gerobakan relatif murah daripada kopi di coffee shop pada umumnya. Kehadiran kopi gerobak ini juga dinilai sebagai inovasi baru dari kopi starling.

Dipelopori Jago Coffee, Diikuti Brand Kopi Lain

Salah satu pelopor munculnya tren kopi gerobak adalah Jago Coffee. Debut kopi keliling menggunakan gerobak dilakukan Jago Coffee pada tahun 2019 silam. Inovasi tersebut tak lepas dari inisiatif Jago Coffee memakai strategi jemput bola untuk lebih dekat dengan para pelanggan.

Jago Coffee sangat mudah ditemui di wilayah-wilayah perkantoran Jakarta, seperti Sudirman dan SCBD. Selain varian kopi yang banyak, Jago Coffee juga menawarkan harga yang terjangkau, yakni mulai dari Rp8.000 untuk setiap cup kopi. 

Sejumlah brand kopi lain pun mengikuti jejak Jago Coffee. Sebut saja kopi Rindumu. Gerobak-gerobak kopi Rindumu banyak ditemui di wilayah Salemba, Cikini, hingga Kramat. Variasi rasa dan harga kopi Rindumu juga terbilang kompetitif berkisar di angka Rp10.000 hingga Rp12.000.

Tak mau ketinggalan, brand kopi sebesar Janji Jiwa pun ikut mempopulerkan tren kopi gerobakan ini. Bahkan, Janji Jiwa mampu menjual hingga ratusan gelas kopi setiap hari dari kopi gerobakan ini. Hal itu seakan menjadi sinyal bahwa kopi keliling menggunakan armada gerobak bukan hanya tren semata, melainkan market yang menjanjikan dan dibutuhkan oleh para konsumen.

Menyoal makin banyaknya brand kopi yang melakukan strategi kopi gerobak, muncul pertanyaan bahwa apakah brand Kopi Tuku juga akan melakukan hal yang sama? Menjawab pertanyaan wawancara yang diajukan redaksi Olenka, CEO dan Founder Kopi Tuku, Andanu Prasetyo, mengatakan bahwa pihaknya belum memiliki rencana untuk menjual kopi keliling.

"Untuk tahun ini kami belum ada rencana (menjual kopi dengan armada gerobak) tersebut," ungkap Andanu kepada Olenka, Kamis, 17 Oktober 2024.