Presiden Prabowo Subianto mengatakan Indonesia siap masuk ke pasar Uni Eropa, tetapi sebaliknya ia meminta partisipasi Eropa dalam menggenjot perekonomian Indonesia. Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat menggelar pertemuan bilateral dengan Presiden Dewan Eropa, António Costa.
"Kami ingin melihat meningkatnya partisipasi Eropa dalam perekonomian kami dan kami juga siap untuk masuk ke dalam pasar ekonomi Uni Eropa," kata Presiden Prabowo saat memberi keterangan pers di Gedung Europa, Brussel, Belgia dilansir Senin (14/7/2025).
Baca Juga: Prabowo Diminta Segera Depak Menteri yang Gagal Negosiasi Tarif Impor AS
Presiden Prabowo meyakini bahwa Indonesia dan Uni Eropa dapat menjalin hubungan yang sangat strategis. Menurut dia, keduanya memiliki kelebihan yang dapat saling menguntungkan.
"Kami meyakini bahwa hubungan ini bersifat simbiotik, Eropa memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, pendanaan, pengalaman bertahun-tahun dalam manajemen dan ekonomi. Sementara kami memiliki sumber daya strategis, mineral penting serta komoditas pertanian yang akan saling menguntungkan dalam kerangka kerja sama strategis ini," jelasnya.
Presiden Prabowo juga menyampaikan data penting tentang interaksi sosial–kultural Indonesia dan Eropa, termasuk tingginya jumlah wisatawan dan pelajar Indonesia di Eropa.
Setiap tahunnya, delapan juta warga Indonesia mengunjungi Eropa dan lebih dari tiga ribu mahasiswa Indonesia menempuh studi di berbagai universitas di Eropa dengan beasiswa dari pemerintah.
"Ke depan, kami ingin lebih banyak lagi pelajar Indonesia menimba ilmu di Eropa," katanya.
Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo juga menyampaikan keterbukaan Indonesia terhadap kehadiran institusi internasional, baik di sektor pendidikan maupun kesehatan, sebagai bagian dari komitmen Indonesia terhadap keterlibatan global yang konstruktif.
Dalam dua tahun terakhir, Indonesia juga telah membuka banyak sektor untuk partisipasi asing, termasuk sektor kesehatan. Rumah sakit asing dan institusi medis internasional kini diperkenankan membuka cabang atau afiliasi di Indonesia," ujar Presiden Prabowo.