Presiden Prabowo Subianto dengan tegas akan menjaga keberlangsungan bangsa Indonesia dengan menghentikan kebocoran kekayaan negara.
Menurutnya, negara seperti tubuh manusia yang tidak mampu bertahan jika kehilangan darah akibat kebocoran.
Karena itu, Kepala Negara mengajak seluruh elemen bangsa untuk berani menghadapi perampok kekayaan negara melalui korupsi, penyelundupan, laporan palsu, hingga penyuapan pejabat yang ia nilai telah berlangsung lama.
Baca Juga: Hashim Jamin Prabowo Tidak Punya Lahan Sawit di Sumatera
Baca Juga: Aksi Prabowo dan Danantara Akuisisi Aset Strategis di Makkah Diapresiasi MMB
"Negara itu ibarat badan manusia, kekayaan, uang dan segala kekayaan itu ibarat darah, kalau badan manusia tiap hari bocor, bocor, bocor di ujungnya badan itu kolaps, mati. Negara sama, di ujungnya kekayaan kita bocor, bocor, bocor dirampok, dicuri laporan palsu under-invoicing pejabat disogok nyelundup nyelundup keluar, nyelundup ke dalam bagaimana negara bisa bertahan," tegas Presiden Prabowo saat menyaksikan penyerahan laporan capaian hasil Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (PKH) dan penyelamatan keuangan negara di Kejaksaan Agung, Jakarta, Rabu (24/12) kemarin.
Lebih lanjut, Ketua Umum Partai Gerindra ini juga menyinggung adanya kekuatan yang menginginkan Indonesia tidak menjadi negara yang kuat dan berdaulat.
Namun, dengan tegas Prabowo menyatakan tidak gentar karena mandat yang diembannya berasal langsung dari rakyat.
"Lebih baik kita nanti dipanggil Tuhan membela kebenaran, membela rakyat, menyelamatkan masa depan bangsa kita, kita mulia, kita terhormat," kata dia.
Selain itu, Prabowo meyakinkan bahwa pada 2026 pemerintah akan mengambil langkah-langkah yang lebih berani dalam menjaga kekayaan negara.
"Saya punya insting bahwa tahun 2026 kita akan melakukan langkah-langkah yang lebih berani lagi, kita kerja terus untuk rakyat dan rakyat merasa dan melihat apa yang kita kerjakan," tegasnya.