Barito Pacific Group adalah perusahaan energi yang terintegrasi di Indonesia dengan berbagai aset di sektor energi dan industri.Di balik nama besar perusahaan tersebut, ada sosok Prajogo Pangestu.
Ia adalah sosok pengusaha kelas kakap yang kerap menempati posisi pertama orang terkaya di Indonesia menurut Forbes Real Time Billionaires.Adapun di bulan Februari 2025 ini, Forbes menyebut total kekayaan Prajogo Pangestu sebesar $44,3 miliar atau setara Rp721 triliun.
Karir Bisnis Prajogo Pangestu
Prajogo Pangestu merupakan sosok konglomerat keturunan Hakka (Tiongkok) yang memiliki nama asli Phang Djoen Phen. Ia lahir pada 13 Mei 1944 di Bengkayang, Kalimantan Barat. Saat ini ia telah berusia 79 tahun.
Kekayaan fantastis yang dimiliki Prajogo Pangestu saat ini bukan tanpa perjuangan. Prajogo kecil diketahui adalah anak seorang pedagang karet yang bernama Phang Siu On.
Prajogo mengenyam pendidikan hanya sampai tingkat menengah pertama, karena keterbatasan ekonomi keluarganya. Lahir dan besar di Kalimantan, Prajogo mendapat pekerjaan sebagai sopir angkutan umum jurusan Singkawang-Pontianak. Ia juga membuka usaha kecil-kecilan dengan menjual bumbu dapur dan ikan asin.
Di sela-sela pekerjaan itu, pria yang lahir pada 13 Mei 1944 itu bertemu dengan seorang pengusaha kayu asal Malaysia, bernama Burhan Uray. Dari pertemuan itu, pada 1969 Prajogo memutuskan bergabung di perusahaan milik Burhan, yakni PT Djajanti Group.
Berkat etos kerja yang tinggi, Prajogo pun berhasil mendapatkan jabatan General Manager Pabrik Plywood Nusantara setelah tujuh tahun mengabdi pada grup yang menaunginya tersebut.
Prajogo hanya menjabat sebagai GM Djajanti Group selama satu tahun saja. Karena dia memutuskan untuk mengundurkan diri dan membeli sebuah perusahaan yang saat itu mengalami krisis finansial, yang bernama CV Pacific Lumber Coy.
Pada saat itu, Prajogo mengajukan pinjaman dari bank untuk membeli perusahaan tersebut. Setelah akuisisi, perusahaan tersebut diubah namanya menjadi PT Barito Pacific. Perusahaan yang didirikannya saat itu mulai go public pada tahun 1993.
Kemudian, melalui Barito Pacific, Prajogo Pangestu mulai mengakuisisi beberapa perusahaan di industri lain, seperti:
- Chandra Asri (perusahaan petrokimia), Prajogo mengakuisisi sebesar 70 persen saham Chandra Asri yang diperdagangkan lewat Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007.
- Petrindo Jaya Kreasi, induk perusahaan yang bergerak di sektor energi. Perusahaan ini memegang konsesi atau izin pengelolaan sumber daya alam di pertambangan batubara Kalimantan serta pertambangan emas Nusa Tenggara Barat.
- Star Energy Geothermal, yaitu perusahaan yang mengoperasikan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Indonesia. Prajogo mengakuisisi 33,33 persen saham Star Energy Geothermal melalui anak usahanya, yakni Green Eta Pte Ltd pada Maret 2022.
Baca Juga: Menilik Kisah Sukses Prajogo Pangestu, Orang Terkaya Nomor Satu di Indonesia
Peran Keluarga Prajogo Pangestu
Berkat perjuangannya yang keras sedari muda, Prajogo pun kini dikenal sebagai pengusaha kawakan Indonesia sekaligus pemilik Grup Barito Pacific.
Adapun, beberapa perusahaan yang masuk dalam grup ini adalah PT Barito Pacific Tbk., PT Barito Renewables Energy Tbk., PT Chandra Asri Pacific Tbk., dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. Secara garis besar, bisnis-bisnis Prajogo bergerak di bidang petrokimia dan energi terbarukan.
Hingga akhir tahun 2023, perusahaan ini tercatat memiliki 16 anak usaha, yakni PT Chandra Asri Pacific Tbk, PT Barito Renewables Energy Tbk, PT Barito Wahana Lestari, PT Griya Idola, PT Tunggal Agathis Indah Wood Industries PT Barito Kencanamahardika, PT Rimba Equator Permai, PT Binajaya Rodakarya, PT Agropratama Subur Lestari, PT Wahanaguna Margapratama, PT Royal Indo Mandiri, Marigold Resources Pte Ltd, PT Wiradaya Lintas Sukses, PT Barito Investa Prima, PT Barito Mitra Investama, PT Barito Wanabinar Indonesia.
Terkait kehidupan pribadinya sendiri, Prajogo Pangestu diketahui menikah dengan Harlina Tjandinegara. Keduanya pun dikaruniai 3 orang anak, yakni Agus Salim Pangestu, Nancy Pangestu, dan Baritono Prajogo Pangestu.
Kehidupan Prajogo Pangestu sendiri tidak melulu mengurus bisnis saja. Selain saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT Barito Pacific Tbk, ia dan sang istri, Herlina Tjandinegara, bersama-sama mendirikan Bakti Barito Foundation.
Adapun, yayasan ini berfokus pada program-program di bidang lingkungan, pendidikan, sosial, dan masyarakat.Herlina juga diketahui menjabat Ketua Dewan Pembina Yayasan Bakti Barito.
Selain itu, Herlina Tjandinegara juga diketahui menjabat sebagai Komisaris Barito Pacific sejak Juni 1993. Ia mengawali karier sebagai Komisaris PT Barito Pacific Lumber pada tahun 1976.
Sementara itu, anak pertama Prajogo, yakni Agus Salim Pangestu selama ini dikenal salah satu pebisnis terkemuka di Indonesia. Agus Salim saat ini merupakan CEO dan Direktur Utama dari PT Barito Pacific Tbk.Pria lulusan Boston College, Amerika Serikat ini juga duduk menjadi Dewan Pembina dari Yayasan Bakti Barito.
Sementara itu, anak kedua Prajogo, yakni Nancy Pangestu, diketahui tinggal dan besar di Singapura, dan menikah dengan pria bernama Nicolas Tabardel.
Selanjutnya, anak ketiga Prajogo, yakni Baritono Prajogo Pangestu diketahui menduduki posisi Wakil Presiden Direktur Komersial PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang juga merupakan anak usaha BRPT. Dalam situs resmi TPIA dijelaskan, Baritono lahir pada 1979. Ia memperoleh gelar sarjana bisnis dari Central Queensland University, Australia pada 2005.
Sebagai direktur PT Chandra Asri, Baritono bertugas dan bertanggung jawab atas komersial monomer perseroan sejak November 2007 sampai penggabungan. Dalam posisinya saat ini sebagai wakil presiden direktur perseroan, ia bertanggung jawab atas aktivitas komersial dan pemasaran polymer perseroan.
Tak hanya itu, Baritono diketahui juga pernah menjabat berbagai posisi, termasuk manajer feedstock pada 2005-2007 dan manajer penjualan polyethylene pada 2007.
Diketahui juga, anak-anak Prajogo Pangestu tercatat merupakan pemegang saham tak langsung di PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Ketiganya memiliki saham lewat Green Era Energy Pte. Ltd (GEE).
GEE ini dipegang oleh ketiga anak Prajogo serta Erwin Ciputra yang menjabat sebagai Direktur BREN sekaligus Presiden Direktur Chandra Asri Petrochemical (TPIA). Erwin sendiri tercatat memiliki 6,01 persen saham di GEE.
Sementara, Agus Salim dan Baritono masing-masing menguasai 4,99 persen saham GEE. Adapun, Nancy menggenggam 78 persen saham GEE melalui Springhead Holdings Pte Ltd.
Baca Juga: Daftar 10 Keluarga Konglomerat Indonesia: Raja Bisnis yang Menguasai Ekonomi Tanah Air