Agung Podomoro semakin memantapkan sinergi dengan perbankan dan agent melalui pemberian penghargaan dalam acara Podomoro Harmony Award 2025 yang berlangsung pada 28 Februari 2025 di Senayan City Mall, Jakarta.
Adapun acara ini merupakan ajang apresiasi yang pertama kali digelar Agung Podomoro untuk memperkokoh kolaborasi dengan perbankan dan agent yang merupakan garda terdepan eksternal dalam membangun kekuatan industri properti nasional.
Baca Juga: Kontribusi Besar Agung Sedayu Grup Setor Pajak Rp50 T untuk Negara Lewat Proyek PIK 2
Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), Bacelius Ruru mengatakan selama lebih dari 55 tahun, perbankan dan agent telah menjadi bagian penting dari rantai bisnis perusahaan. “Perbankan dan agent telah bersama mengarungi pasang surut industri properti nasional hingga bisa bertahan sampai sekarang,” kata Ruru melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (2/3) pekan kemarin.
Selama puluhan tahun, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) telah menjadi andalan utama masyarakat untuk membeli properti. Data Uang Beredar Bank Indonesia menunjukkan pada Januari 2025 total penyaluran kredit properti mencapai Rp1.410,8 triliun. Dari jumlah tersebut, sebanyak Rp796,6 triliun (56,5%) merupakan skema KPR dan KPA.
Menurut Ruru, dominasi kontribusi KPR dan KPA sebagai skema yang paling banyak dipilih masyarakat tak lepas dari peran penting perbankan dan agent. Perbankan mampu menyuguhkan berbagai kemudahan dan fasilitas yang menguntungkan konsumen. Di saat yang sama, para agen juga berperan menjalin kerja sama dengan lembaga pembiayaan sekaligus berinteraksi langsung untuk mengedukasi konsumen.
Stimulus fiskal yang diberikan pemerintah maupun kelonggaran moneter yang disiapkan oleh Bank Indonesia juga mampu mendorong dan mempertahankan daya beli masyarakat terhadap properti. Berbagai insentif seperti Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN-DTP), rencana pembebasan Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta era suku bunga rendah turut menciptakan gairah terhadap industri properti pasca pandemi.
Ruru optimis, sektor properti akan tumbuh dan berperan besar dalam ekonomi nasional jika seluruh sinergi strategis dan berbagai stimulus ini mampu dipertahankan. “Banyak pakar memprediksi tahun 2025 penjualan properti akan tumbuh di atas 2% dan ini sangat masuk akal. Oleh karena itulah, hari ini kami di sini hadir untuk memantapkan sinergi dengan perbankan dan agent yang selama ini telah menjadi garda terdepan kekuatan industri properti tanah air,” tegas Ruru.