Kepala Peneliti Political Strategy Group (PSG) Ahsan Ridhoi merilis hasil surveinya terkait Pilkada Jakarta 2024. Dalam proyeksinya, ia menyebut jika Pilkada Daerah Khusus Jakarta (DKJ) akan berlangsung dua putaran.
"Dan ada tiga calon, ada kemungkinan dua putaran. Karena kita juga punya pengalaman di 2017 tiga pasang kandidat itu dua putaran," katanya, Sabtu (7/9/2024).
Baca Juga: Janji Pertama Pramono Anung, Bakal Perpanjang Rute MRT hingga ke Tangsel dan Bekasi
Baca Juga: Pramono Anung Bukan Lawan Enteng Ridwan Kamil
Lebih lanjut, ia mengatakan jika sebanyak 29 responden memilih mendukung Anies Baswedan, sedangkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 22 persen, dan Ridwan Kamil 15 persen.
"Artinya, warga Jakarta pada dasarnya cenderung menginginkan mantan gubernur-nya itu kembali memimpin mereka," ujar dia.
Selain itu, ia juga menegaskan hal tersebut terlihat juga pada angka kepuasan masyarakat terhadap Anies dan Ahok.
"Jadi kenangannya manis kayak-nya dengan Pak Anies, dengan Pak Ahok. Jadi mereka lebih (dipilih) kembali, sementara Ridwan Kamil itu hanya terbatas di 15 persen," ucapnya.
Menurut dia, pemilih Ridwan Kamil sangatlah kecil ketika dihadapkan Anies atau Ahok. "Yang fans RK (Ridwan Kamil) ini kira-kira ya hampir 20 persen dari populasi Jakarta," ungkapnya.
Sambungnya, dalam survei head to head, Anies kemungkinan menang satu putaran jika melawan Anies. Namun, berbeda ketika berhadappan dengan Ahok.
Sementara, 42 persen responden memastikan tak akan mendukung Ridwan Kamil siapa pun lawannya. "Artinya ada banyak swing voter yang bisa digali," jelas Ahsan.
Lebih lanjut, ia mengatakan jika pemilih di Jakarta mengalami tekanan psikologi elektoral karena dua teratas calon gubernur paling disukai dan paling akan dipilih, Anies (39 persen) dan Ahok (22 persen) sudah batal berlaga di Pilkada 27 November.
"Untuk itu, kemungkinan Pilkada Jakarta 2 putaran masih sangat terbuka," tuturnya.
"Berdasarkan data tersebut, nampak jelas bahwa Pramono-Rano sama sekali tidak bisa menganggap remeh langkah-langkah strategis terkait pembangunan narasi, soliditas tim kampanye, dan keseriusan logistik kampanye yang menyentuh basis-basis suara mengambang," tambah.
Di sisi lain, ia juga melihat jika pasangan RK-Suswono harus lebih rinci membaca aspirasi warga Jakarta, "Angka responden yang termasuk cukup besar. RK-Suswono harus bisa melakukan elaborasi lebih serius dalam menyikapi harapan warga pemilih, termasuk memperbaiki cara pandang dan penyikapan pendukung Persija," imbuhnya.
"PSG menyimpulkan bahwa RK-Sus dan Pram-Rano memiliki beban kerja berat untuk membangun daya tarik pemilih Anies dan Ahok." tukasnya. (Ant)