Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah pesan terakhirnya untuk jajarannya terutama untuk jajaran TNI/Polri sebelum dirinya purnatugas pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Pesan Jokowi disampaikan saat memberi pengarahan kepada TNI/Polri di Istana Negara Ibu Kota Nusantara (IKN) Kalimantan Timur, Kamis (12/9/2024).
Pesan pertama yang disampaikan kepala negara adalah soal sifat TNI/Polri yang harus menjadi pengayom masyarakat. Dia meminta kedua institusi itu memberi rasa aman bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang status sosialnya.
Baca Juga: Bahas Transisi Pemerintahan, Jokowi Kumpulkan Semua Menteri di IKN
"Apa pun status sosialnya baik itu penjabat, baik itu pengusaha, baik itu tukang gorengan, baik itu sopir semuanya merasa diberi prioritas oleh kerja-kerja kita. Itu yang harus selalu saudara-saudara briefing kepada anak-anak buah," kata Jokowi dikutip dilansir dari saluran YouTube Sekretariat Presiden Jumat (13/9/2024).
Ke depan Jokowi meminta TNI/Polri untuk terus meningkatkan profesionalismenya, untuk mencapai hal itu Kepala Negara meminta supaya tata kelola di dua instansi itu mesti dibenahi. Birokrasi yang berbelit dan memakan waktu mesti diubah menjadi lebih ringkas.
"Yang kita inginkan itu dari yang tidak efisien menjadi efisien, dari yang muter-muter menjadi cepat, ada target waktu. Dari yang berbelit-belit menjadi simpel dan sederhana. Sudah sering saya sampaikan, ke depan negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat, bukan negara besar mengalahkan yang kecil, ndak," tuturnya.
Selain dua pesan penting itu, Jokowi juga meminta korps baju coklat dan loreng agar lebih humanis melayani masyarakat, jangan sampai anggota TNI/Polri justru pasang wajah garang dan terkesan intimidatif ketika melayani rakyat.
TNI/Polri lanjut Jokowi harus siap sedia membantu masyarakat yang sedang kesusahan, ia kemudian mencontohkan ketika seorang anggota Polri di Bandung yang rela menjadi orang tua wali dadakan untuk mengambil rapor serang siswa yang orang tuanya tak bisa hadir pada acara itu, Jokowi juga mencontohkan anggota TNI yang membantu seorang ibu yang sedang mogok kendaraannya.
Kebaikan-kebaikan seperti ini kata Jokowi memang terlihat ringan dan kecil namun nilainya sangat besar, dia meminta supaya TNI/Polri terus menjadi abdi negara baik hati dan suka menolong sesama.
Baca Juga: Di Pasar Deli Serdang, Presiden Jokowi Kembali Sampaikan Permintaan Maaf
"Ini hal-hal seperti ini hal-hal yang humanis, manis. Ini akan menjadi hal-hal kalau saya berikan contoh tiga hal tadi, semakin banyak itu dinaikkan akan semakin baik bagi citra institusi dan kepercayaan terhadap institusi," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga meminta TNI/Polri supaya sungguh memberantas judi online yang saat ini sedang marak terjadi. Selain itu dia juga meminta supaya anggota TNI/Polri untuk tetap mawas diri, jangan sampai sebagai aparat penegak hukum mereka justru terjerat hukum misalnya terlibat kasus penganiayaan warga sipil, narkoba atau judi online.
"Hati-hati mengenai ini, misalnya ketahuan atau terlibat judi online. Ada yang terlibat penganiayaan, ada yang terlibat narkoba, terlibat pelecehan," kata Jokowi mewanti-wanti.
Baca Juga: Solid Dukung Ridwan Kamil, PKS Pastikan Sudah Move On dari Anies Baswedan
Terakhir Jokowi meminta TNI/Polri untuk menjaga stabilitas jelang Pemilihan Kepala Daerah 2024. Jangan sampai perhelatan politik ini justru dinodai dengan berbagai gejolak yang mengganggu stabilitas keamanan masyarakat.
"Satu bulan lebih sedikit, November, akan ada pemilihan serentak kepala daerah baik itu gubernur, bupati, dan wali kota, sehingga saya minta TNI dan Polri harus betul-betul menjaga stabilitas yang sudah terjaga sampai saat ini," lanjut dia.