Sejumlah temuan tentang properti selama 2023 terekam dalam Pinhome Indonesia Residential Market Report 2023 & Outlook 2024. Salah satunya, lonjakan permintaan rumah baru di Kabupaten Bogor dipicu oleh pembangunan infrastruktur signifikan, seperti pembangunan jalan tol Serpong-Bogor via Parung.

Dayu Dara Permata, CEO dan Founder Pinhome, menjelaskan bahwa laporan Pinhome Indonesia Residential Market Report 2023 & Outlook 2024 yang mereka luncurkan merupakan perwujudan komitmen Pinhome untuk menyediakan wawasan yang berharga bagi semua pemangku kepentingan.

Baca Juga: 17 Tahun Paramount Group Bangun Bisnis Properti di Indonesia

'Melalui laporan ini, kami berharap dapat memberikan tambahan wawasan berharga untuk calon pemilik rumah, pembuat kebijakan, dan pemain industri dalam menghadapi tantangan kepemilikan rumah di Indonesia. Ke depannya, Pinhome akan terus berinovasi dan bekerja sama dengan berbagai pihak untuk membuka akses kepemilikan properti," terang Dayu Dara, dikutip Minggu (17/3/2024).

Lebih rinci, dilaporkan bahwa Program Bebas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) properti dan pembangunan infrastruktur mendorong pertumbuhan inventori dan permintaan rumah baru. Di akhir 2023, penambahan inventori baru pada proyek perumahan naik hingga dua kali lipat, sedangkan permintaan akan rumah baru juga naik hingga 27%.

Kenaikan suku bunga sepanjang 2023 telah menggeser permintaan KPR ke tenor cicilan lebih pendek, dan bunga tetap lebih panjang. Permintaan KPR yang paling populer bergeser dari cicilan 16-20 tahun menjadi 11-15 tahun. Pembeli rumah makin cermat dengan mengambil KPR take over dengan tenor bunga tetap yang lebih panjang, yaitu 5-8 tahun. Selain itu, per Juli 2023, permintaan KPR take over pun naik dua kali lipat.

Diketahui, Kota Depok dan Kabupaten Bogor menjadi kawasan dengan pertumbuhan hunian terbesar. Hunian di Depok rata-rata bertumbuh 2.5x setahun belakangan, dan Kabupaten Bogor diprediksi menjadi sentra pertumbuhan hunian di tahun 2024.

Sementara, tren sewa hunian berkembang di Jakarta, Bandung, dan sekitarnya. Penambahan inventori sewa bertumbuh hingga dua kali lipat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya didorong oleh normalisasi mobilitas dan kebijakan Work From Office (WFO) pascapandemi.

Selain memaparkan hasil temuan tentang tren properti di tahun 2023, Pinhome juga memprediksi beberapa tren prospek pasar residensial untuk 2024, yakni:

  • Permintaan properti meningkat di wilayah pariwisata seperti Bali; wilayah dengan pembangunan infrastruktur seperti Sidoarjo, Tangerang, Bandung Barat; dan juga wilayah kawasan industri seperti Jababeka, Karawang, Setu;
  • Pencari properti terus mengupayakan alternatif hunian sehingga sewa properti akan terus naik dan juga mengalihkan kredit properti;
  • Preferensi pencari properti tetap fokus di area yang bebas banjir dan dekat fasilitas seperti stasiun MRT, rumah sakit, dan kawasan bisnis.