Kota Gading Serpong sukses bertransformasi dari yang awalnya hanya lahan kosong menjadi kota mandiri bernilai ekonomis tinggi. Kesuksesan itu tidak dapat dilepaskan dari tangan dingin Paramount Land sebagai pengembang wilayang Gading Serpong yang bertanggung jawab pada lahan seluas 1.200 ha.

Lahirnya Kota Gading Serpong dengan segala infrastrukturnya menjadi rapor hijau bagi Paramount Land dan PT Paramount Enterprise International (PEI) sebagai induk dari Paramount Land. Gading Serpong pun menjadi salah satu contoh inovasi PEI yang memberi kontribusi besar bagi pengembangan industri properti nasional.

Dengan semangat Enriching Lives, Presiden Direktur Paramount Enterprise International, M. Nawawi, menjelaskan bahwa pihaknya tidak hanya berorientasi pada keuntungan semata, tapi juga berusaha meningkatkan kualitas hidup konsumen dan masyarakat, serta memberi nilai tambah bagi pemangku kepentingan.

Terlebih lagi, PEI kini telah genap berusia 17 tahun pada 18 Desember 2023 lalu. Di usia yang menandakan kedewasaan ini, PEI telah memiliki empat subdivisi, yakni Paramount Land, Parador Hotels & Resorts, Bethsaida Hospital, serta Seraphim Medical Center (Health & Beauty) dan Energi. Sementara itu, holding grup perusahaan ini adalah Batik Keris, pabrikan lawas yang berdiri sejak 1920 dengan memproduksi barang teksktil seperti baju dan kerajinan tangan.

Langkah Awal PEI

PEI mulai beroperasi secara resmi di Indonesia pada 2006 dan fokus mengambil peran sebagai developer properti residensial berupa landed housing (rumah tapak) dengan membangun divisi Paramount Serpong yang kemudian rebranding menjadi Paramount Land pada 18 Desember 2006.

"Tahun 2006 kami menyebutkan diri sebagai Paramount Serpong lalu berubah menjadi Paramount Land untuk meneruskan pengembangan Kota Gading Serpong. Waktu itu, ada satu kondisi di mana kota ini sudah ada penghuninya, artinya sudah ada yang diurus. Dari situ muncullah ide-ide sebagai rencana ekspansi bisnis perusahaan, dari pengembang properti ke perhotelan, kesehatan, dan lain sebagainya," ungkap Nawawi.

Pada tahun 2007, Paramount Land meluncurkan Serenade Lake sebagai klaster hunian premium pertama dari PEI yang ada di Gading Serpong. Tiga tahun berikutnya, PEI meresmikan hotel pertama di Gading Serpong yang kini dikenal dengan Atria Hotel.

Peluncuran hotel di tahun 2010 tersebut merupakan respons PEI pada kawasan Gading Serpong yang sedang berkembang sehingga membutuhkan berbagai fasilitas untuk penghuni. Selanjutnya, di tahun 2012, PEI membuka Bethsaida Hospital dan meluncurkan satu hotel lagi bernama Fame Hotel Gading Serpong. Bersamaan dengan itu, diluncurkan Atria Hotel Magelang dan Atria Residences Gading Serpong.

Fokus pada Lini Properti

Dijelaskan Nawawi selaku Presiden Direktur PT Paramount Enterprise International (PEI), kontributor terbesar dalam bisnis perusahaannya adalah sektor properti. "Properti adalah arm business perusahaan kami dengan persentase 80 persen kontribusi pendapatan masih mengandalkan Paramount Land," tegas Nawawi.

Di bawah bendera Paramount Land, terdapat tiga proyek besar yang dikembangkan PEI, yakni kota mandiri Paramount Gading Serpong, kota mandiri Paramount Petals, dan kawasan real-estate Paramount Village Semarang.

Sebagaimana dibahas sebelumnya, Paramount Gading Serpong merupakan proyek pengembangan township seluas lebih dari 1.000 hektare. Kawasan ini diperkuat dengan infrastruktur dan aksesibilitas yang baik, seperti jalan tol Jakarta-Merak, Jakarta Outer Ring Road (JORR), hingga tol Serpong-Balaraja yang mudah dijangkau masyarakat Jabodetabek. Gading Serpong juga telah menjadi new economic hub yang turut mendukung perputaran roda perekonomian negara dengan banyaknya bisnis yang berkembang di daerah tersebut.

Lebih dari 40 klaster hunian dikembangkan di Gading Serpong untuk beragam kalangan masyarakat, mulai dari kelas menengah hingga premium. Beberapa klaster premium terbaru yang dikembangkan, di antaranya, adalah Matera Residences, Pasadena Grand Residences, dan Menteng Grand.

Produk properti unggulan di Paramount Gading Serpong dibagi menjadi dua kelompok, yakni residensial dan komersial. Di bagian residensial, ada Matera Residence, Pasadena Residence, dan Menteng Grand. Sementara itu, produk unggulan Paramount Land di bagian komersial adalah Manhattan District yang dikenal sebagai The Largest Business Epicentrum in Gading Serpong. Manhattan District merupakan kawasan komersial dan bisnis seluas 22 hektare yang diperkenalkan pada 2021, bekerja sama dengan Airmas Asri.

Untuk membangun Paramount Petals, sebuah kota mandiri baru seluas ± 400 ha di barat Jakarta, Paramount Land dibantu oleh Aecom, masterplanner bertaraf internasional. Diluncurkan pada bulan Juli 2021, Paramount Petals mengusup konsep one-stop living yang terintegrasi antara hunian, komersial, bisnis, dan lainnya. Paramount Petals telah menghadirkan tiga klaster hunian: Aster, Cann, dan Gardenia serta area komersial perdana: Calico Square.

Sementara itu, Paramount Village Semarang dikembangkan di lahan seluas 9 hektare di Simongan yang terdiri dari kawasan hunian dan komersial. Lokasinya dekat dengan pusat kota dan fasilitas kesehatan sehingga mayoritas penghuninya adalah dokter dan pengusaha.

Salah satu klaster dalam Paramount Village Semarang adalah New Potala. Dengan mengusung tagline Lovable Homes, New Potala merupakan hunian premium yang dilengkapi fitur-fitur canggih seperti smart door lock, solar water heater, dan AC di setiap ruangan. Sementara itu, area komersialnya bernama Paramount Square.