Anies Baswedan merupakan salah satu politikus kawakan Tanah Air. Hampir dalam satu dekade terakhir ini laki-laki Kelahiran 7 Mei 1969 Kuningan, Jawa Barat itu sudah wara-wiri di panggung politik Indonesia. Dia kerap menjadi kontestan dihajatan politik Indonesia.
Anies Baswedan mulai menjajal dunia politik setelah memutuskan mencalonkan diri pada Pilkada Jakarta 2017 silam dan mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Sejak saat itu, ayah empat anak itu dikenal sebagai politisi non partai yang aktif berpartisipasi diperpolitikan Tanah Air, ia dikenal sebagai politisi yang selalu berseberangan dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Itu tak terlepas dari berbagai kebijakan kontroversial yang kerap bertentangan dengan pemerintah pusat ketika dirinya menjabat Gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: Tak Mau 10 Tahun, Prabowo Mau Pembangunan IKN Selesai 4 Tahun!
Jauh sebelum memutuskan untuk benar-benar mencemplungkan diri ke dunia politik, Anies adalah seorang akademisi dan aktivis sosial, dia sering bolak-balik di panggung besar untuk menjadi pembicara di acara-acara yang berkaitan dengan pendidikan dan isu-isu sosial.
Menjadi Rektor Termuda
Sosok Anies Baswedan merupakan tokoh yang sangat dekat dengan dunia pendidikan, itu tidak terlepas dari sosok sang ayah Rasyid Baswedan dan sang ibu Aliyah Rasyid Baswedan yang juga berprofesi menjadi pendidik ulung.
Kedekatannya dengan dunia pendidikan membawa Anies menjadi salah rektor termuda di Indonesia ketika jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta itu didapuk memimpin Universitas Paramadina di usianya yang masih 38 tahun pada 2007 silam.
Jauh sebelum menjadi rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan sudah malang melintang di berbagai bidang dengan menjajal sejumlah profesi mentereng. Pada 2004-2005, Anies berkarier sebagai Research Manager, IPC Inc. Bannockburn, Illinois, USA.
Kemudian, pada tahun 2005 hingga 2009, Anies melanjutkan kariernya di Research Director, Institut Indonesia, Pusat Analisis Kebijakan Publik.
Nama Anies semakin dikenal khalayak ketika dia mendirikan sebuah lembaga nirlaba yang merekrut, melatih, dan mengirim generasi muda terbaik bangsa ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengabdi sebagai Pengajar Muda (PM) di Sekolah Dasar (SD) dan masyarakat selama satu tahun.
Anies Baswedan melanjutkan gerakan Indonesia Mengajar pada tahun 2009 untuk menjadi lebih dari sekadar program, tetapi sebagai gerakan untuk mengajak bersama masyarakat yang berikhtiar untuk ikut berperan aktif mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai wujud upaya melunasi janji kemerdekaan.
Jabat Menteri Pendidikan
Karier Anies Baswedan terus menanjak seiring namanya yang semakin populer di tengah masyarakat, pada 2014 lulusan S3 Universitas Northern Illinois, Amerika Serikat itu ditunjuk menjabat sebagai Menteri Pendidikan. Jabatan itu adalah upah dari perjuangannya sebagai juru kampanye untuk pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Pilpres 2014 silam.
Baca Juga: Kisah Menyentuh Dato Sri Tahir di Balik Pendirian RS Mayapada
Namun jabatan ini tak lama diemban Anies Baswedan, hanya dua tahun merasakan empuknya kursi menteri, Anies Baswedan kena depak, ia terimbas reshuffle kabinet karena berbagai alasan, posisinya kemudian digantikan Muhadjir Effendy.