Pemerintah hingga kini belum mengambil keputusan akhir terkait desain rumah subsidi. Saat ini pemerintah sudah menerima sejumlah desain dari beberapa pengembang, namun pemerintah belum membuat keputusan final.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menyatakan,saat ini beberapa pengembang yang sudah mengirim desain model rumah salah satunya adalah Lippo Group.

Baca Juga: Studi Ungkap Orang dengan Kebiasaan Suka Begadang Berisiko Lebih Tinggi Terkena Diabetes, Simak Penjelasannya!

“Itu salah satu contoh yang diajukan oleh Lippo. Yang lain juga akan buat contoh-contoh yang lain. Kan belum ada keputusannya,” kata Maruarar saat ditemui di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta dilansir Kamis (19/5/2025).

Menurut Maruarar, apabila desain rumah subsidi yang diajukan tidak mendapat persetujuan, pengembang tetap bisa menjual rumah tersebut dalam skema komersial. Harga jual pun akan diserahkan kepada mekanisme pasar.

“Kalau misalnya tidak disetujui untuk jadi rumah subsidi, ya mungkin dijual secara komersial saja. Kalau orang suka, cocok, beli,” katanya.

Namun, ia menekankan, jika rumah tersebut masuk kategori subsidi, maka harus melalui pertimbangan matang karena melibatkan dana negara.

Sementara itu, Kementerian PKP tengah memfinalisasi kebijakan penyesuaian ukuran rumah subsidi, dengan ukuran minimal yang direncanakan adalah 18 meter persegi. Penyesuaian ini dilakukan untuk menurunkan harga jual dan cicilan rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), termasuk generasi muda di perkotaan.

Direktur Jenderal Perumahan Perkotaan Kementerian PKP Sri Haryati menyampaikan, cicilan rumah subsidi diharapkan bisa ditekan menjadi Rp 600.000-Rp 700.000 per bulan. “Insyaallah, dengan masukan dari semua stakeholder, cicilannya bisa lebih murah, sekitar Rp 600.000 sampai Rp 700.000,” ujarnya di Jakarta, Senin (16/6/2025).

Desain rumah subsidi berukuran 14 meter persegi yang sempat viral mendapat kritik karena dinilai terlalu sempit. Namun, Sri Haryati menegaskan desain tersebut belum final dan hanya merupakan salah satu rancangan dari pengembang Lippo Group.

“Desain itu belum dipasarkan, masih sebagai alternatif pilihan untuk masyarakat yang ingin tinggal di perkotaan dengan harga lebih terjangkau,” jelasnya.

Baca Juga: Maruarar Sirait Ungkap Dua Tantangan Pembangunan Rumah Subsidi

Pemerintah menegaskan akan terus membuka ruang bagi berbagai desain yang memenuhi kriteria kenyamanan, efisiensi, dan kelayakan bagi masyarakat.