Pemerintah resmi menugaskan PT Agrinas Pangan Nusantara untuk membangun hingga 80.000 gerai Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) di seluruh Indonesia. Direktur Utama Agrinas, Joao Angelo De Sousa Mota, mengungkapkan bahwa biaya pembangunan satu unit gerai mencapai Rp1,6 miliar, atau sekitar Rp2,9 juta per meter persegi.
“Untuk satu gedung KDMP ini kita menganggarkan Rp1.658.000.000, sekitar Rp2.938.000 per meter persegi untuk seluruh Indonesia,” ujar Joao dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Selasa (18/11/2025).
Ia menilai angka tersebut sudah rasional, mengingat usulan biaya dari daerah cenderung bervariasi. Menurutnya, jika menggunakan indeks regional, kebutuhan anggaran nasional bisa membengkak hingga Rp600 triliun.
Baca Juga: Presiden Prabowo Diminta Segera Susun Petunjuk Teknis Terkait Kopdes Merah Putih
“Di Papua itu anggaran per meternya bisa mencapai Rp24 juta, sedangkan di beberapa daerah Sumatera dan NTT sekitar Rp12 juta. Hanya di Jawa yang rata-rata Rp1 juta per meter,” jelasnya.
Progres Pembangunan dan Desain Standar
Pembangunan fisik telah dimulai sejak 17 Oktober 2025. Hingga kini, Agrinas mencatat lebih dari 1.200 titik tengah dibangun, sementara total tanah siap bangun mencapai 30.378 lokasi. Perusahaan menargetkan progres pembangunan bisa mencapai 2.930 titik per hari.
Bangunan gerai dirancang berukuran 20 x 30 meter dengan pembagian ruang yang mencakup:
- Area toko desa (6 x 17 meter),
- Klinik desa untuk layanan dokter (3,5 x 10 meter),
- Gudang pupuk (4 x 6 meter),
- Serta ruang penyimpanan bahan pokok dan gas subsidi.
Untuk operasional, setiap koperasi akan mendapatkan satu truk, satu pickup 4x4, dan dua motor roda tiga.
Baca Juga: OJK: Kopdes Merah Putih Menggerakkan Perekonomian Desa
Agrinas turut menyiapkan command center untuk memantau progres pembangunan dan penggunaan anggaran secara real time melalui laporan lapangan dua kali sehari.
Skema Pendanaan
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Nurdin Halid, menegaskan bahwa pembangunan gerai dibiayai melalui bank-bank Himbara dengan skema kredit korporasi, bekerja sama dengan Agrinas. Mekanisme detail tengah difinalkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK).
“Untuk pembangunan gerai ini, anggarannya bersumber dari Himbara melalui Agrinas. Perjanjiannya itu antara Agrinas dan Himbara,” ujarnya.
Baca Juga: Menteri Erick Beber Tujuan Prabowo Bentuk Kopdes Merah Putih
Ia memastikan koperasi tidak menanggung biaya apa pun. “Koperasi Merah Putih itu tidak ada beban dari pembangunan.”
Nurdin menilai proyek gerai desa ini sebagai upaya memperkuat ekonomi akar rumput. Dirinya juga mengusulkan agar pelunasan kredit tidak membebani APBN, melainkan dibayar melalui aktivitas usaha koperasi.
Menteri Koperasi Ferry Juliantono membenarkan bahwa pembangunan memakai skema kredit korporasi. Ia menyebut saat ini terdapat 30.500 titik tanah terdaftar dalam Sistem Informasi Kopdes (Simkopdes), dan Agrinas menargetkan 25.000 titik mulai digarap pada November 2025.
Target Pemerintah Rampung Maret–April 2026
Baca Juga: Zulkifli Hasan Desak Kepala Daerah Segera Bangun Kopdes Merah Putih
Proyek 80.000 gerai koperasi ini menjadi prioritas pemerintah. Presiden Prabowo Subianto menargetkan seluruh bangunan harus berdiri pada Maret atau paling lambat April 2026, sebagaimana diputuskan dalam rapat terbatas 12 Oktober 2025.
Hingga kini, Agrinas melaporkan 15.788 titik telah memasuki tahap pembangunan—sekitar 16,44% dari total. Joao memastikan efisiensi biaya tetap diutamakan tanpa mengurangi kualitas bangunan atau fasilitas layanan.
Baca Juga: Wanti-wanti Penyaluran Dana Koperasi Merah Putih Mandek, Purbaya Ultimatum Bank Himbara
Dengan investasi besar yang digulirkan melalui kolaborasi pemerintah, BUMN, dan bank Himbara, gerai Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi pusat ekonomi desa yang mampu menggerakkan rantai pasok, distribusi pangan, hingga layanan dasar masyarakat.