Dua Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Anies  Baswedan mulai membuka komunikasi setelah sekian lama menjadi rival politik sejak Pilkada Jakarta 2017 silam. 

Kendati keduanya mulai mencoba mengakrabkan diri, namun peluang duet keduanya untuk Pilkada Jakarta sangat kecil. Perlu diketahui wacana duet Ahok-Anies untuk Pilkada Jakarta 2024 telah lama mengemuka.

Baca Juga: Kisah Pertemanan Tahir dan Prabowo, Dua Orang Dekat Jokowi yang Paling Dermawan dan Gemar Beramal

Tetapi kans duet antara Ahok-Anies dirasa mustahil terealisasi, itu disebabkan karena berbagai hal, salah satunya adalah Peraturan Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang melarang dua kontestan di Pilkada sebelumnya bersatu sebagai pasangan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah di Pilkada berikutnya di provinsi yang sama. 

Selama PKPU Nomor 9 Tahun 2020 itu tak digugat, makan rencana menduetkan Ahok dan Anies hanya sebatas wacana, itu tidak bisa direalisasikan selama peraturan itu masih berlaku. 

"Ada komunikasi antara Bung Anies dan Bung Ahok itu kan sangat baik. Kalau kemungkinan berpasangan sudah saya jawab, kemungkinannya sangat kecil karena aturannya belum memungkinkan, kecuali ada yang menggugat," kata Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga dalam sebuah wawancara Jumat (2/8/2024).

Sejauh ini, baru nama Anies Baswedan yang diumumkan sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta, ia diusung Koalisi Perubahan yang merupakan koalisi yang mendukungnya di Pilpres 2024. Koalisi perubahan terdiri dari PKS, NasDem dan PKB. Untuk Pilkada Jakarta, Anies pertama kali diusulkan PKS. 

Sementara itu kubu lain masih belum mengumumkan nama calon gubernur dan calon wakil gubernur termasuk kubu PDI Perjuangan. Eriko bilang saat ini pihaknya tengah menggok sejumlah nama potensial, dari nama-nama itu ada nama Ahok dan Anies, partai moncong putih bakal memilih salah satu yang terbaik untuk dimajukan di Pilkada Jakarta 2024. 

"Kalau dilihat seolah-olah rumit, menurut saya tidak ada yang rumit. Pengerucutannya sudah ada. Saya sudah sampaikan bahwa tinggal lima nama. Ada Bung Ahok, Bung Anies, Bu Risma, Mas Djarot, Mas Andika. Hanya Mas Andika dan Bu Risma itu disebutkan juga di Jatim dan Jateng," ungkapnya.

Sementara Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan tidak ada peluang bagi Anies berpasangan dengan Ahok di Pilgub DKI Jakarta.

"Kalau berduet, menurut saya 0 persen. Eriko lupa satu faktor, secara legal mungkin saja digugat di MK. Tapi yang Bang Eriko lupa Anies dan Ahok ini bukan anak presiden jadi berat untuk menang," ujarnya.

Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Nama Sohibul Iman dan Zita Anjani Masih Dibahas Jadi Cawagub Jakarta

Ia menyebut Ahok memiliki peluang besar untuk diusung PDIP ketimbang Anies. Sebab, Ahok merupakan petahana yang dulu didukung oleh PDIP. Selain itu, Ahok juga memiliki kedekatan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Itu terlihat dari penempatan Ahok sebagai Ketua DPP Bidang Perekonomian. Artinya kan ada kepercayaan yang sangat besar terhadap Ahok. Kalau hanya bicara PDIP saya meyakini ada di Ahok," kata Yunarto.

"Saya harus mengatakan dengan jujur juga, tidak mudah mencari partai pendukung lain yang mau mendukung orang dengan karakter seperti Ahok. Apalagi sekarang dalam posisi Ahok dianggap berseberangan dengan pemerintahan yang berkuasa baik itu Pak Jokowi ataupun Prabowo," pungkasnya.