Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggelar sosialoasi penempatan dan pelindungan pekerja migran Indonesia ke Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sosialiasi itu juga sekaligus menjadi kesempatan untuk memberi kuliah umum yang dihadiri oleh ratusan mahasiswa dari Fakultas Kesehatan. Kuliah umum dibawakan Kepala BP2MI Benni Rahmadani.
Baca Juga: KPU Kena Kritik Keras, Jokowi Merespons: Pemilu Sukses, Pilpres Lancar Tak Ada Masalah
Benni mengatakan, sosialisasi ini adalah upaya pencegahan supaya ke depan para tenaga kerja migran tak lagi menjadi korban perdagangan orang.
“Ini adalah bagian dari pencegahan kita agar tidak ada anak-anak bangsa yang bekerja di luar negeri dan korban penempatan ilegal atau TPPO (Tindak pidana perdagangan orang),” kata Benni usai acara Rabu (10/7/2024).
Selain sebagai langkah pencegahan, kegiatan ini juga sebagian upaya untuk menstimulasi para mahasiswa supaya tidak selalu perpikir untuk selalu mencari kerja di dalam negeri ketika lulus. Benni menyebut, peluang kerja di luar negeri untuk lulusan dalam negeri juga sebetulnya terbuka lebar.
“Ini juga sekaligus mendorong anak-anak bangsa tidak hanya berpikir untuk mendapatkan pekerjaan di negerinya sendiri, tapi peluang kerja di luar negeri yang sangat terbuka. Harus ada upaya-upaya kerja keras untuk kita mempersiapkan SDM dan lembaga pendidikan tinggi itu adalahlembaga pendidikan yang menyiapkan SDM-SDM itu,” tutur Benni.
Benni mengatakan, BP2MI siap membuka jalan bagi para mahsiswa lulusan dalam negeri untuk mendapat pekerjaan di luar negeri. Benni yakin lulusan dalam negeri bisa bersaing dengan lulusan di luar negeri, untuk itu SDM harus benar-benar dipersiapakan.
“Negara penempatan begitu banyak, sektor pekerjaan begitu terbuka, bahkan jumlahnya juga sangat banyak. Kita berkompetisi dengan negara penempatan. Siapkan mereka agar memiliki kompetensi, keahlian, keterampilan di sektor pekerjaan yang nanti akan mereka pilih dan juga kemampuan berbahasa,” tegas Bennni.
Menurut Benni, sekarang ini salah satu sektor yang paling diincar dari Indonesia adalah sektor kesehatan, dia bilang perimintaan untuk tenaga medis sangat besar dari negara-negara Eropa dan Asia.
Baca Juga: Muluskan Transisi Pemerintahan ke Tangan Prabowo-Gibran, Jokowi Minta Sokongan BPK
“Nah, peluang kerja luar negeri di sektor kesehatan ini sangat terbuka. Jinbu Tengah, Asia, Eropa. Nah, mudah-mudahan mereka lulus menjadi mahasiswa ketika sadiana di kampus ini, bisa langsung menangkap peluang kerja di luar negeri,” tuntasnya.