Pendiri Mayapada Group, Dato Sri Tahir, menyampaikan pandangannya tentang potensi Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan. Saat pertama kali mengunjungi lokasi pembangunan IKN, Tahir mengakui bahwa yang ia terima hanyalah “debu.” Namun, di balik debu tersebut, ia melihat prospek besar yang akan membuat IKN menjadi salah satu kota paling indah di Indonesia.

“Kami dikasih informasi bahwa Pak Tahir nanti ke IKN itu terimanya debu. Itu nyata, saya terima debu. Tapi saya adalah orang yang jeli. Waktu di dalam debu itu, saya melihat,” kata Tahir melalui sebuah video yang dikutip Olenka pada Rabu (09/10/2024). Meski kondisinya belum sepenuhnya berkembang, dia yakin kota ini akan menjadi pusat perhatian di masa depan.

Hal itu ia soroti melalui potensi besar dari perencanaan besar (grand plan) dan infrastruktur yang akan dibangun di IKN. Menurutnya, kontur alam serta tata kota yang dirancang dengan baik menjadi daya tarik tersendiri.

Baca Juga: Keppres IKN Segera Diteken Prabowo

"IKN akan menjadi kota, mungkin the most beautiful city in Indonesia. Bukan di Kalimantan," tegasnya. Keyakinan ini didukung oleh pandangannya terhadap rencana jangka panjang IKN yang tidak hanya melibatkan pembangunan fisik tetapi juga keberlanjutan infrastruktur.

Sebagai seorang pengusaha, Tahir tidak hanya melihat peluang dari sisi kecantikan kota, tetapi juga dari segi bisnis dan pelayanan masyarakat. Salah satu langkah strategisnya adalah membuka rumah sakit di IKN. Meski awalnya mungkin banyak yang meragukan keputusan ini, Tahir melihat cakupan yang lebih luas.

Menurutnya, rumah sakit di IKN tidak hanya melayani warga setempat, tetapi juga akan menarik pasien dari wilayah lain di Kalimantan seperti Balikpapan, Samarinda, Palangkaraya, hingga Banjarmasin.

“Orang tanya, mana pasiennya? Saya bilang, tidak begitu. Kita buka di IKN, pasien itu cover Kalimantan Barat, Utara, dan Selatan,” jelas Tahir.

Tidak seperti bisnis perhotelan yang mungkin lebih terbatas pada pasar lokal IKN, Tahir melihat sektor kesehatan sebagai peluang yang lebih menjanjikan.

“Kalau hotel mungkin berat. Hotel ya harus cari orang IKN. Orang Balikpapan nggak mungkin tinggal di hotel IKN. Kalau saya tidak, hospital bisa cover the whole west of the west, utara, dan selatan daripada Kalimantan,” katanya.

Baca Juga: Pelajaran Dato Sri Tahir Soal Pasang Surut Bisnis: Tak Ada yang Dapat Kalahkan Kekuatan Ilahi

Dengan cakupan wilayah yang lebih luas tersebut, rumah sakit ini akan menjadi pusat pelayanan kesehatan untuk seluruh Kalimantan. Ini merupakan langkah strategis yang tidak hanya melayani IKN, tetapi juga memperkuat konektivitas pelayanan kesehatan di seluruh pulau.

Suami dari Rosy Riady itu meyakini bahwa membangun rumah sakit di IKN adalah investasi yang akan memberikan keuntungan di masa depan, baik dari sisi bisnis maupun pelayanan masyarakat. Dengan IKN yang diproyeksikan berkembang menjadi kota besar, kebutuhan akan fasilitas kesehatan yang berkualitas juga akan semakin meningkat.

“Saya bilang sama putra saya yang mengurusi rumah sakit, kita harus buka di sana,” ungkapnya.