Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berharap Pasar Modal Indonesia mesti tumbuh tangguh menghadapi kondisi global yang semakin tidak menentu. Pasar Global mesti menjadi pilar pembiayaan jangka panjang dan motor penggerak pembangunan nasional yang berkelanjutan.
“Pasar Modal Indonesia diharapkan tidak hanya tangguh menghadapi disrupsi global, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar dilansir Jumat (19/11/2025).
Baca Juga: Soal Masalah MBG, Prabowo Pastikan Negara Tak Bakal Lari dari Tanggung Jawab
Mahendra menilai situasi geopolitik dunia yang penuh ketidakpastian telah menjadi lanskap baru yang harus direspons secara strategis oleh pelaku sektor jasa keuangan, dunia usaha, dan pasar modal.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, ia menekankan perlunya penguatan fundamental melalui tiga pilar utama: tata kelola yang baik (GCG), inovasi berkelanjutan, dan struktur permodalan yang kuat.
“GCG memberikan arah, inovasi memberi kecepatan, dan modal memberi tenaga,” ujarnya. Menurut Mahendra, ketiga aspek tersebut tidak dapat dipisahkan untuk menciptakan sektor keuangan yang berdaya saing sekaligus terpercaya di mata investor.
Dirinya menegaskan bahwa transparansi dan akuntabilitas merupakan fondasi utama untuk menjaga kepercayaan publik. Di sisi lain, inovasi juga menjadi faktor krusial, mulai dari pemanfaatan teknologi digital hingga pengembangan layanan yang inklusif serta ramah lingkungan.
Sementara itu, kecukupan modal menjadi kebutuhan mendesak bagi perusahaan untuk tetap ekspansif di tengah volatilitas global.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Iman Rachman, menyoroti pergeseran perilaku investor yang menunjukkan diversifikasi semakin luas.
Menurutnya, kecenderungan ini menjadi peluang bagi emiten untuk menjangkau investor baru, asalkan likuiditas saham tetap terjaga.
BEI juga terus mendorong implementasi Program Liquidity Provider guna memastikan aktivitas perdagangan saham lebih stabil dan mendukung valuasi yang wajar.
Baca Juga: Bantah RUU KUHAP Dibahas Buru-buru, Puan Maharani: Prosesnya Sudah Berjalan 2 Tahun
“Program ini menjadi sarana penting agar saham tetap aktif diperdagangkan dan dipercaya investor,” ujar Iman.
Acara CEO Networking 2025, yang dihadiri sekitar 460 pemimpin industri keuangan dan emiten, juga menjadi momentum penguatan kolaborasi antarpemangku kepentingan. OJK berharap kegiatan tersebut mampu mendorong akselerasi pertumbuhan pasar modal sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional.