Politikus Senior Golkar sekaligus Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengeklaim dirinya sudah mendengar desas-desus mengenai komposisi jumlah menteri di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Dia menyebut dari informasi yang beredar dan obrolan-obrolan di kalangan politisi, jumlah menteri di kabinet Prabowo-Gibran mencapai 44 orang. Bamsoet menyebut informasi itu masih belum terkonfirmasi, itu masih sebatas obrolan warung kopi. Apabila informasi itu benar, maka jumlah menteri di kabinet Prabowo-Gibran bertambah, sebelumnya di era Jokowi jumlah menteri sebanyak 34. 

Baca Juga: Kisah Pertemanan Prabowo dan Megawati, Dua Sahabat yang Selalu Berbeda Jalan Politik

"Karena nanti, Dari 34, Menjadi 44. Ya, mudah-mudahan, kawan-kawan kita, yang di DPR berkesempatan untuk menjadi, eksekutif sehingga, bisa merasakan dimaki-maki kolega sendiri," kata Bamsoet dalam sambutannya saat membuka acara Turnamen Bulu Tangkis DPR dan MPR di GOR kompleks Parlemen dilansir Rabu (11/9/2024). 

Tidak hanya menyebut jumlah menteri, Bamboset juga membeberkan beberapa nama yang diklaimnya bakal mengisi posisi menteri yakni politikus Golkar Nusron Wahid dan Politikus PAN Viva Yoga Mauladi 

"Sekali lagi, selamat kepada Pak Nusron Calon Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, beliau hendaknya Menteri Perhubungan," kata Bamsoet disambut riuh hadirin.

Baca Juga: Melawan Premanisme dan Upaya Menertibkan Parkir Liar di Jakarta

"Yang saya hormati Pak Viva Yoga. Ini juga santer disebut-sebut calon menteri. Karena pembicaraan banyak di warung kopi, PAN dapat kursi 5 menteri. Salah satunya adalah Mas Viva Yoga," sambungnya.

Zaken Kabinet

Prabowo-Gibran bakal membentuk zaken kabinet.  Zaken kabinet adalah susunan kabinet yang jajaran menterinya berasal dari kalangan ahli dan bukan representasi dari suatu partai politik tertentu. Sekalipun menteri diusulkan partai pendukung Prabowo-Gibran, namun harus dipastikan calon menteri yang diusulkan ahli dalam bidangnya. 

"Pak Prabowo ingin ini adalah sebuah pemerintahan zaken kabinet. Di mana yang duduk adalah orang-orang yang ahli di bidangnya meskipun berasal atau diusulkan dari parpol," kata Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani. 

Prabowo-Gibran tentu saja tak menginginkan kabinet mereka tak produktif dan justru menghambat semua program kerja yang sudah dicanangkan, untuk itu semua lini mesti diisi orang yang kompeten. Prabowo-Gibran tak ingin asal menaruh orang di posisi menteri hanya semata-mata untuk balas budi karena sokongan politik di Pilpres 2024 lalu. 

Baca Juga: Di Pasar Deli Serdang, Jokowi Minta Maaf Lagi

"Sehingga tidak kehilangan relevansinya di jabatan yang diduduki karena yang bersangkutan memiliki keahlian dari jabatan yang disandang," ujar Muzani.