Partai NasDem tak keberatan jika PDI Perjuangan memutuskan mengusung Anies Baswedan sebagai calon gubernur untuk Pilkada Jakarta 2024. NasDem mengakui Anies Baswedan adalah figur besar yang pantas diboyong partai besar macam PDI Perjuangan.
Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni, mengatakan, pihaknya sama sekali tak masalah dengan rencana PDI Perjuangan tersebut. Jika Anies Baswedan dipinang Partai Politik besutan Megawati Soekarnoputri itu NasDem tak bakal menyoal.
Baca Juga: Tak Dilirik Gerindra, Anies Baswedan Justru Bikin PDI Perjuangan Kepincut
"Ya kalau memang PDIP mau dukung Anies sangat baik, kan banyak calon potensi yang luar biasa di Jakarta," kata Sahroni kepada wartawan Kamis (6/6/2024).
Anies Baswedan sendiri sempat digadang-gadang bakal maju Pilkada Jakarta lewat NasDem, partai politik yang juga mengusungnya pada Pilpres 2024.
Namun wacana itu secara otomatis gugur setelah NasDem memilih bergabung ke kubu Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka selaku pemenang Pilpres 2024.
Sikap NasDem yang demikian bikin sejumlah pihak memperkirakan bahwa partai yang dipimpin Surya Paloh itu telah meninggalkan Anies Baswedan pasca kekalahan di Pilpres.
Narasi ini diperkuat dengan berbagai pernyataan sejumlah elit NasDem yang menyebut partai tersebut mem prioritaskan kadernya untuk Pilkada Jakarta. Nama Anies Baswedan yang tadinya disebut-sebut sebagai kandidat kuat dari NasDem untuk Pilkada Jakarta perlahan lenyap dari obrolan politik.
Terkait nama kader NasDem yang bakal diboyong ke gelanggang Pilgub Jakarta, Sahroni mengaku pihaknya masih melakukan penyaringan, belum ada figur yang diputuskan. Dia juga memastikan bahwa partanya belum 100 persen menutup pintu untuk Anies Baswedan.
"Ya sangat dinamis ya di Jakarta, semua punya potensi untuk maju sebagai gubernur DKI Jakarta yang bukan ibu kota nantinya, tapi kita lihat perkembangannya," ujarnya.
Dipertegas mengenai pertemuan Anies Baswedan dengan Surya Paloh beberapa waktu lalu, Sharni memastikan hal itu tak ada hubungannya dengan rencana PDI Perjuangan,pun demikian dia memastikan itu adalah pertemuan biasa yang tak ada sangkut pautnya dengan Pilkada Jakarta.
"Ya Anies mah tiap hari kali ketemu juga bisa dia, jadi nggak berpedoman pada misalnya Puan menarik untuk dukung Anies misalnya gitu, kan itu haknya partai masing-masing," pungkasnya.
PDI Perjuangan Kepincut
PDI Perjuangan terang-terangan mengakui nama Anies Baswedan masuk dalam radar penjaringan kandidat calon gubernur untuk Pilkada DKI Jakarta.
Bahkan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengakui Anies sebagai sosok yang sangat menarik bagi pihaknya untuk diperhitungkan maju pada kontestasi Pilkada Jakarta.
"Menarik juga Pak Anies," kata Puan.
Sementara itu Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto juga mengakui sosok yang dulu dikritik habis-habisan oleh partainya di Parlemen Kebon Sirih itu kini masuk dalam daftar bursa bakal calon gubernur DKI Jakarta untuk Pilkada 2024.
Hasto menerangkan ada banyak alasan PDI Perjuangan ingin memboyong Anies kembali ke Jakarta, salah satunya karena pengalamannya yang satu periode menjadi orang nomor satu di Jakarta, Anies tentu tahu kunci untuk mengurus kota metropolitan itu.
Baca Juga: Sebelum Putuskan Maju Lagi ke Pilkada Jakarta, Anies Mau Lakukan Ritual Ini
Meski begitu, Hasto mengakui Anies Baswedan bukan satu-satunya nama yang masuk dalam radar PDI Perjuangan, dalam proses penjaringan yang dilakukan pihaknya muncul sejumlah nama besar yang diusulkan kader PDI Perjuangan.
"Kami akan betul-betul melakukan kajian secara lengkap, termasuk usulan misalnya Pak Anies, bahkan ada usulan kemarin Mas Pramono Anung, dengan pengalamannya yang sangat luas, ada usulan Pak Abdullah Anwar Annas (menpan RB) dengan kemampuan reformasi birokrasi, ada nama Pak Basuki Menteri PU, ada nama Pak Ahok," ujar Hasto.