Matahari melaporkan penjualan Rp3,7 triliun, meningkat 35,9% dibandingkan tahun lalu dengan Pertumbuhan Penjualan Gerai yang Sama (SSSG) sebesar 34,3%. Kinerja tersebut didorong oleh musim Lebaran lebih awal dibandingkan tahun lalu. Kinerja dua bulan pertama menghasilkan SSSG 0,7%, sedangkan di periode Lebaran mencapai SSSG -2,4%.
Meskipun terjadi penurunan Margin Kotor di kuartal 1 2024 menjadi 34,9% dari 35,4% tahun lalu karena aktivitas penghabisan stok di Januari dan Februari, Margin Kotor selama Lebaran tahun ini meningkat 0,2% dari periode yang sama tahun lalu. EBITDA Perseroan pada kuartal 1 2024 mencapai Rp519 miliar, sedangkan Laba Bersih sebesar Rp326 miliar, hampir separuh dari angka total tahun lalu.
Baca Juga: CIMB Niaga Cetak Laba Rp2,2 Triliun di Kuartal I-2024, Naik 7,8 Persen!
"Kinerja kami selama musim Lebaran ini telah terkena dampak oleh faktor-faktor makroekonomi seperti penurunan pengeluaran di segmen menengah ke bawah. Kami terus secara aktif mengidentifikasi area-area di mana kami dapat meningkatkan operasional bisnis kami, mengembangkan penawaran produk kami, dan menyempurnakan pendekatan strategis kami," ungkap Monish Mansukhani, CEO Matahari, dikutip Kamis (2/5/2024).
Dia menerangkan, perkembangan dari inisiatif Matahari, di antaranya, adalah pembukaan gerai dengan konsep baru di AEON Deltamas. Pendekatan yang lebih selektif terkait pembukaan gerai baru telah mengubah target pembukaan gerai menjadi 3 sampai 4 gerai baru di 2024.
Progres pembaruan gerai juga berjalan sesuai rencana dengan rencana penutupan 8 dari 10 gerai pada 2024 sudah difinalisasi dengan para pemilik gedung. Di sisi lain, kanal digital terus dikembangkan dengan terus meningkatkan pengalaman pelanggan dan teknologi melalui penawaran lebih banyak pilihan produk, strategi pemasaran dan rewards yang dipersonalisasi, serta meningkatkan fitur UI/UX.
Portofolio merchandise Matahari terus berkembang, dengan dilakukannya rebranding merek eksklusif baru-baru ini dan ekspansi gerai SUKO. Selain itu, lebih dari 30 merek pihak ketiga baru telah diperkenalkan tahun ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di segmen berpendapatan lebih tinggi. Pada saat yang sama, Perseroan menarik perhatian konsumen muda melalui inisiatif media sosial, membangun komunitas, dan upaya pemasaran yang dipersonalisasi.
“Kami terus berkomitmen untuk memajukan inisiatif strategis kami agar bisnis kami lebih siap bagi peluang di masa depan,” pungkas Monish Mansukhani.