Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago menyinggung pernyataan lawas Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) yang dulu sempat mengatakan bakal kembali ke kampung halamannya di Solo setelah purna jabatan dan tak mau lagi mengurusi hiruk pikuk dunia politik. 

Ucapan Jokowi itu diungkut untuk merespons pernyataan eks Gubernur Jakarta tersebut yang baru-baru ini memerintahkan relawannya untuk kembali mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming untuk melanjutkan kepemimpinannya hingga periode ke dua. 

Baca Juga: Jokowi Bicara 'Orang Besar' di Balik Kisruh Dugaan Ijazah Palsu

"Katanya Prabowo- Gibran 2 Periode! Entah sampai kapan ini selesai, dan ngak mau selesai-selesai nampaknya, saatnya berhenti dan menepi sebagai mantan presiden 2 periode. Dulu pernah ada statement “saya akan kembali ke Solo menjadi rakyat biasa”, saat pensiun menepi dan menjadi penonton," kata Pangi kepada Olenka.id Rabu (24/9/2025). 

Jokowi kata Pangi, seharusnya mencontoh sikap kenegarawanan para pendahulunya, dimana mereka benar-benar tak mau lagi berurusan dengan politik atau sibuk cawe-cawe setelah melepas masa jabatan mereka. Presiden Soekarno misalnya, ia memilih jalan sunyi sebagai negarawan tanpa grasak grusuk mencari panggung politik, begitu juga Soeharto. 

"Habibie legowo dan malu, tak mau mencalonkan diri lagi menjadi capres setelah laporan pertanggungjawabannya ditolak MPR ketika itu. Gusdur selesai dan berakhir dengan legowo. Megawati presiden Incumbent yang kalah pemilu, beliau terima dengan jiwa besar. SBY selesai dan berhenti menjadi presiden tanpa cawe-cawe pemilu, tanpa mempersiapkan anaknya jadi capres-cawapres. Tapi komen sendiri Pak Jokowi, setelah 10 tahun kerusakan apa yang terjadi?," ujarnya. 

Sikap Jokowi yang terus-terusan cawe-cawe lanjut Pangi jelas sangat disayangkan, sikap yang demikian justru mendegradasi marwahnya. Nama besar Jokowi yang telah mendedikasikan dirinya selama satu dekade untuk bangsa harus tetap dirawat supaya kelak ia kenang sebagai seorang negarawan yang menjadi panutan anak bangsa. 

"Sangat disayangkan, seharusnya level beliau sudah saatnya menjadi negarawan, namun kembali menjadi politisi yang terkesan haus kekuasaan. Betul-betul sebagai mantan presiden kembali menjadi rakyat biasa?," ujarnya. 

"Tapi lagi-lagi “sen kanan belok kiri” nampaknya. Sulit dipegang antara perkataan dan perbuatan, seringkali statement yang selama ini kebalikan faktanya yang terjadi sesunguhnya, “sudah tapi belum” fenomena “sen kanan belok kiri, itu fakta kesan persepsi di benak rakyat selama ini terkait pak Jokowi," tambahnya.  

Baca Juga: Puan Maharani Soal Pidato Prabowo di Forum PBB: Ini Kehormatan Bagi Indonesia

Sebagaimana diketahui, Jokowi belakangan kembali disorot publik setelah memerintahkan relawannya untuk kembali mendukung Prabowo-Gibran dua periode. Dia bahkan mengatakan hal ini telah ia utarakan kepada relawannya sejak jauh-jauh hari.  Masa pemerintahan selama lima tahun dinilai terlampau singkat. 

"Pak Jokowi minta Relawan dukung periode Prabowo-Gibran 2 periode, demi rakyat? atau demi Gibran dan kekuasaan keluarga pak Jokowi?," pungkas Pangi.