Dikatakan Jahja, mentalitas yang kuat juga berkaitan erat dengan cara kita menghadapi rasa takut. Menurutnya, ketakutan adalah hal manusiawi, tetapi tidak boleh menjadi penghalang untuk bertindak.
"Contoh ya, perasaan takut. Secara umum, orang nggak akan bisa menghilangkan perasaan takut. Tapi pertanyaannya, apakah rasa takut bisa mengubah situasi? Jawabannya tidak. Kita harus facing that, hadapi itu. Kalau ketakutan itu jadi kenyataan, kita langsung cari cara mengatasinya, bukan hanya dipikirkan," tegasnya.
Baginya, rasa takut yang tidak dihadapi hanya akan melemahkan. Kita bisa "kalah sebelum bertempur" jika membiarkan ketakutan menguasai pikiran.
“Kita akan kalah sebelum bertempur kalau di pikiran kita udah takut, khawatir, dan macam-macam. Bukan khawatirannya yang harus dipelihara. Itu yang harus kita hilangkan. Begitu Anda menghadapi kenyataan, Anda cari jalan keluarnya. That's street smart,” tegas Jahja.
Terakhir, Jahja pun berpesan, jangan sampai ketakutan itu menghalangi langkah kita maju.
“Jadi pesan saya, jangan kita di-momoki ketakutan. Orang bilang, ‘Ini berubah, ini bahaya.’ No. Hadapi. Day to day, kita hadapi,” tegas Jahja.
Menurutnya, kita harus menjalani hidup dengan sikap menghadapi tantangan setiap hari. Ketika ada masalah, jangan menunggu atau menghindar, tapi langsung atasi dengan usaha penuh.
Dengan strategi ini, kata Jahja, ketakutan perlahan akan hilang karena kita sudah melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan masalah.
“Full effort untuk atasi. Yakin, Anda nggak perlu takut lagi. Anda bisa terus maju untuk menghadapi pelbagai permasalahan yang ada,” pungkas Jahja.
Baca Juga: Mengenal Pemikiran Jahja Setiaatmadja: Pentingnya Investasi untuk Masa Depan