Alih-alih berkecil hati, brand besutan Tjia Kong Hau ini melakukan perbaikan dari kritik yang diberikan warganet. Berbagai masukan dan kritik dari berbagai pihak kemudian dijadikan pembelajaran bagi tim Mills untuk merancang seri kedua jersey timnas Indonesia pada 2022. Hasilnya pun lebih baik, banyak masyarakat yang antusias dengan jersey home dan away yang lebih bagus dari sebelumnya.
Setelah meluncurkan dua seri jersey timnas Indonesia, Mills harus mengakhiri kontrak kerja samanya dengan PSSI. Meski Mills ikut kembali dalam tender apparel timnas pada 2023, sayangnya mereka kalah dengan apparel pendatang baru milik Erigo bernama Erspo.
Baca Juga: Menilik Kesuksesan Bisnis Roti Bakar Eddy yang Melegenda, Sudah Hits Sejak Tahun 70-an!
Kendati demikian, Mills akan terus dikenang karena telah menemani perjalanan kesuksesan Timnas. Bahkan, CEO Mills Tjia Kong Hau merasa bangga pernah menjadi bagian dari perjalanan kebangkitan timnas yang tercipta dalam empat tahun terakhir. Meski merasakan kesulitan di masa Covid-19, Kong Hau menyebut Piala AFF 2020 yang berlangsung pada akhir 2021 menjadi titik balik bagi kemitraan Mills bersama timnas Indonesia.
”Kesadaran jenama Mills mulai terasa exposure (paparan) yang besar ketika timnas menembus final Piala AFF 2020. Secara umum, kami bangga pernah menjadi bagian timnas, apalagi kami adalah jenama lokal pertama yang secara resmi memproduksi jersei untuk timnas,” ucap Kong Hau.
Ambisi Go Internasional
Berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang industri garmen membuat Mills berkomitmen untuk mengangkat industri garmen nasional ke kancah pasar global. Mills tengah menggagas jalan menuju pasar internasional.
Mereka telah menjadi mitra tim Liga Dua Inggris, Tranmere Rovers, sejak 2021 hingga di musim 2023-2024 ini. Keterlibatan Mills itu tidak lepas dari peran Grup Santini, perusahaan asal Indonesia, yang menjadi pemilik saham mayoritas klub tersebut.
Demi ambisi go internasional secara mandiri, sejak awal 2024, Mills mulai membuka pasar untuk produk mereka di Rusia. Hal itu diikuti dengan rencana negosiasi dengan salah satu klub Liga Rusia, permulaan Maret ini, untuk menjadi produsen jersei mereka.
”Kami bakal lebih agresif untuk memperkenalkan produk kami sekaligus menjajakan peluang kerja sama dengan klub-klub luar negeri. Terdekat, kami tengah berkomunikasi dengan klub besar Rusia yang pernah bermain di Liga Champions,” ucap Kong Hau.
Mungkin banyak yang menyayangkan Mills berpisah dengan PSSI dan timnas Indonesia. Kendati demikian, ambisi Mills tidak pernah padam untuk menjadi jenama olahraga identik asal Indonesia di percaturan apparel sepak bola dunia.
Tak berhenti di situ, Milss terus melebarkan sayapnya hingga melakukan ekspor perdana ke Eropa Timur dengan menyuplai sepatu sepak bola dan futsal belum lama ini. Manajer Sales Mills, Tapin mengatakan, ekspor ke Eropa Timur ini bertujuan agar Mills dikenal dan diakui dunia bahwa produk-produknya memiliki kualitas yang sama dengan brand-brand global lainnya.
"Kami sangat bersyukur dalam proses perjalanan brand Mills ini bisa mencapai tahap ekspor ke luar negri, semoga ekspor perdana ke Eropa Timur ini berjalan lancar dan barang Mills produk dari Indonesia bisa laris manis di sana, agar ke depannya makin meningkat volume export Indonesia," terangnya.
Daftar klub bola dan futsal yang jalin kerja sama
Untuk diketahui, Mills tidak hanya menjadi apparel resmi timnas Indonesia. Ada beberapa klub sepak bola dan futsal di Indonesia yang juga pernah menggandeng Mills sebagai apparel resmi, yaitu:
- Bhayangkara 2021, 2022, dan 2023
- Persita 2022 dan 2023
- Sulut United 2021 dan 2022
- Dewa United 2021 dan 2022
- PSG Pati 2021
- Bali United 2021
- Cosmo JNE
- Fafage Banua