Inovasi terhadap moda transportasi umum di Tanah Air seakan tidak ada habisnya. Terus berkembang dan memberikan banyak dampak positif bagi masyarakat. Bahkan, pemerintah kini terus berupaya untuk meningkatkan konektivitas masyarakat antar kota besar di Indonesia. Salah satunya dengan menghadirkan kereta cepat.

Setelah sukses dengan proyek kereta cepat Jakarta - Bandung, rencananya akan diperpanjang hingga Surabaya. Rencana perpanjangan jalur kereta cepat Jakarta-Surabaya ini kabarnya masih dikaji dan sedang mengajukan usulan perpanjangan jalur. Adapun rencana uji coba prototipe kereta cepat ini ditargetkan akan dilakukan pada 2026 mendatang,

Belum lama ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkan agar proyek kereta cepat Jakarta - Surabaya menjadi Proyek Strategi Nasional (PSN) jika teralisasi. Adapun saat ini, proyek tersebut belum masuk dalam kategori PSN.

Seperti apa rencana proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya sejak awal dicanangkan? Akankah target uji coba terwujud di tahun 2026? Simak terus artikel selengkapnya ya!

Wacana Mencuat Sejak Era Presiden SBY

Proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya yang dinamakan proyek Kereta Cepat Merah Putih, kini tengah digarap oleh PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA bersama sejumlah instansi dan perguruan tinggi terkait. Usut punya usut, wacana atau gagasan kereta cepat rute Jakarta-Surabaya ini sudah muncul pada 2008 silam alias sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Mengutip dari laman Tempo.co, saat itu, perencanaan dan studi kelayakan dilaksanakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dengan bekerja sama dengan Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA). Namun, karena pertimbangan politik dan besarnya anggaran, pemerintah memutuskan untuk membangun infrastruktur secara bertahap. 

Pada tahun 2011-2012, pemerintah melakukan studi untuk pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung setelah melihat pertumbuhan ekonomi regional di kedua wilayah tersebut. Meskipun demikian, proyek ini tidak dieksekusi hingga masa jabatan Presiden SBY berakhir. dan baru dilaksanakan pada masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Baca Juga: Mengulik Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Trans Sumatera, Seperti Apa?

Baca Juga: Rencana Perpanjangan Rute MRT Jakarta hingga ke Tangerang Selatan, Seperti Apa?

Digarap China, Batal Libatkan Jepang

Kereta cepat Jakarta-Surabaya yang diperkirakan hanya menghabiskan waktu tempuh selama dua jam ini, akan digarap oleh China. Sebelumnya, saat awal dicanangkan mencuat kabar bila proyek kereta cepat ini sempat digadang-gadang digarap Jepang lewat Japan Internasional Corporation Agency (JICA).

Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, meminta pemerintah China melanjutkan rencana proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Diungkap Luhut, Presiden Jokowi sendiri yang secara langsung meminta pemerintah China untuk menggarap mega proyek Kereta Cepat Merah Putih ini.

Rencana Rute 

Mengutip dari laman CNBC, Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, sempat mengatakan bahwa pembangunan akan dilakukan secara bertahap. Dalam hal ini, tidak langsung menuju Surabaya.

Rencananya, kereta cepat Jakarta-Surabaya dapat melewati Yogyakarta sebagai bagian dari pembangunan tahap pertama. Hal ini dipertimbangkan berdasarkan waktu dan biaya pembangunan kereta cepat.

Di samping itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, belum bisa memastikan apakah trase kereta cepat Jakarta-Surabaya akan melintasi sisi utara atau selatan Pulau Jawa. 

Menurut penjelasannya kepada CNBC Indonesia, berdasarkan pengalaman trase Jakarta-Bandung yang banyak menembus pegunungan sehingga memerlukan banyak terowongan, konsekuensinya adalah biaya yang semakin besar. Oleh karena itu, trase kereta cepat ke depan rencananya akan mengikuti trase yang sudah ada, baik jalur tol maupun berdampingan dengan trase rel konvensional yang sudah ada.

Perkiraan Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Seperti disebut dalam laman LPDP Kementerian Keuangan, biaya produksi untuk dua carbody Kereta Cepat Jakarta-Surabaya diperkirakan mencapai Rp80 miliar.

"Biaya produksi untuk dua carbody kereta cepat ini diperkirakan tidak kurang dari Rp 80 miliar. Adapun proses produksi kereta cepat dilakukan oleh PT INKA yang bermarkas di Madiun, Jawa Timur. Kereta Cepat ditargetkan rampung dibuat pada 2025 dan melalui uji coba sistem pada 2026,” tulis LPDP Kemenkeu.

Namun, pada 2019 lalu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan perkiraan biaya investasi untuk pembangunan kereta semi cepat, bukan kereta cepat. Budi memperkirakan bahwa biaya pembangunan kereta semi cepat Jakarta-Surabaya adalah sekitar Rp60 triliun.  Adapun biaya pembangunan akan ditanggung oleh Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA), sementara biaya pembebasan lahan akan ditanggung oleh Pemerintah Indonesia.

Bila melihat proyek kereta cepat Jakarta-Bandung Woosh yang kini sudah mulai beroperasi,  memakan biaya 7,2 miliar dolar AS atau Rp108 triliun. Berdasarkan hitung-hitungan kasar, biaya pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya mungkin saja akan lebih dari empat kali lipat angka tersebut.

Mengenai proyek ini, Budi Karya optimis bahwa proyek Kereta Cepat Jakarta - Surabaya akan berhasil, dan menjadi sesuatu yang dapat dibanggakan bagi masyarakat indonesia.

"Tidak ada orang yang mengatakan kok ini Whoosh jelek. Sekarang tinggal kita kawal saja agar ini bisa berjalan dengan baik," katanya.

Budi Karya juga mengatakan, popularitas Kereta Cepat Whoosh tidak kalah dengan kereta cepat dari negara lain, seperti Shinkansen di Jepang atau TGV di Perancis.

"Kalau kita jalan ke Singapura, Malaysia, atau Thailand, mereka bertanya Whoosh-nya gimana? sama populernya dengan Shinkansen dan TGV," tutur Menhub Budi Karya.

Alasan Belum Masuk Strategi PSN

Seperti disebutkan di awal, Menhub Budi Karya jika proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya terealisasi, ia  mengusulkan agar proyek ini menjadi Proyek Strategi Nasional (PSN). Sebab saat ini, proyek tersebut belum masuk strategi PSN.

Mengutip dari laman Kontan, Sekretaris Kemenko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso turut buka suara terkait rencana proyek kereta cepat Jakarta - Surabaya masuk ke daftar PSN. Susiwijono mengungkap, hingga saat ini pihaknya belum menerima usulan proyek kedua dari kereta cepat itu masuk ke daftar PSN.

Susiwijono menjelaskan, Kemenko Perekonomian hanya bisa memasukkan proyek tersebut ke daftar PSN jika Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengusulkannya. 

Di samping itu, proyek tersebut juga harus melewati berbagai pertimbangan jika ingin masuk dalam daftar PSN. Seperti kondisi fiskal pemerintah, kesesuaian dengan program prioritas pemerintah seperti hilirisasi, serta penguatan ketahanan energi dan pangan. 

Selain itu, perlu dipertimbangkan pula dampak signifikan dan nilai tambah proyek tersebut terhadap pembangunan dan pengembangan ekonomi daerah, besarnya nilai investasi, kecukupan modal, kepemilikan lahan, pemenuhan perizinan, serta dukungan dari kementerian teknis terkait. 

Susiwijono juga menegaskan, saat ini pemerintah masih fokus pada PSN yang sudah terdaftar. Pada Juni-Juli nanti, pemerintah akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap daftar PSN, termasuk menyiapkan proyek-proyek untuk pemerintahan berikutnya.