Politikus Anies Baswedan digadang-gadang bakal mendirikan sebuah partai politik setelah karier politiknya dipastikan mandek pasca kegagalan di Pilpres 2024 dan Pilgub Jakarta 2024. 

Di Pilpres 2024 Anies yang maju sebagai calon presiden bersama Muhaimin Iskandar dipecundangi oleh pasangan Prabowo Subianto-Gibran, lalu di Pilgub Jakarta Anies justru ditinggal oleh semua partai politik yang mengusungnya di Pilpres 2024 yang bikin dirinya gagal berkontestasi. 

Pasca dihantam kegagalan beruntun itu, Anies Baswedan disebut-sebut bakal mendirikan partai politik sendiri, di media sosial ramai disebut Anies akan mendirikan Partai Perubahan, namun hingga sekarang ini wacana yang bergulir liar itu tak kunjung menjadi kenyataan. 

Baca Juga: Solid Dukung Ridwan Kamil, PKS Pastikan Sudah Move On dari Anies Baswedan

Wacana Anies Baswedan mendirikan partai politik menuai kontroversi di kalangan pendukungnya sendiri, ada yang setuju, tetapi ada pula yang keberatan karena berbagai pertimbangan. 

Pakar Hukum Tata Negara yang juga loyalis garis keras Anies Baswedan,  Refly Harun mengatakan, partai politik besutan Anies Baswedan bisa saja sukses besar sekalipun menjadi pendatang baru di dunia politik Tanah Air, pun sebaliknya, peluang kegagalan partai politik itu juga sangat besar.   

Bagi Refly, tokoh sekaliber Anies Baswedan jelas tidak sulit mendirikan sebuah partai politik, setidaknya Anies sudah memenuhi tiga kriteria pertama yakni punya momentum, tokoh dan dukungan. 

Sekarang ini kata dia Anies punya momentum bagus untuk membuat partai politik, sebab dirinya terkesan dimusuhi semua partai politik, dia juga terkesan disingkirkan secara paksa dari dunia politik, momentum ini bisa membuat Anies mendulang dukungan yang terus berdatangan.

"Ini momentum yang tepat bagi Anies seorang untuk membentuk partai politik," ujar Refly dalam agenda 'Membangun Partai Politik Modern: Harapan & Hambatan' dilansir Olenka.id Selasa (17/9/2024). 

Refly yakin betul Anies Baswedan masih punya pendukung militan yang tersebar di berbagai daerah di  Indonesia, jadi menurutnya partai politik besutan Anies Baswedan bakal bisa berkembang dan bertumbuh menjadi parpol besar di kemudian hari. Dengan dukungan tersebut,Refly yakin modal untuk menggerakkan partai bisa datang sendirinya dari para sukarelawan. 

"Jadi, kalau Anies membentuk partai politik, insyaallah dukungannya akan banyak karena syarat tokoh itu sudah terpenuhi di diri Anies Baswedan. Uang akan mengalir kalau tiga (prasyarat) tersebut akan dipenuhi," tuturnya. 

Meski begitu, Refly juga mengatakan, parpol yang dibangun Anies Baswedan berpotensi gagal berkembang jika tujuan membangun parpol tersebut semata-mata hanya sebagai kendaraan politik yang bisa ia tunggangi pada Pilpres selanjutnya. 

Tujuan utama pembangunan Parpol kata  Refly  adalah menjadi sarana atau  alat untuk memperjuangkan nilai, dengan begitu parpol tersebut akan tampak berbeda dari parpol pada umumnya.

"Karena itu, dalam ukuran seperti ini parpol sebagai kendaraan politik untuk Pilpres) sudah  gagal. Jadi kalau kita membentuk partai yang kurang lebih sama, (maka akan) gagal," imbuhnya.

Baca Juga: Siapa Sih Mulyono yang Disebut-sebut Jegal Anies Baswedan?

Refly lantas mengingatkan Anies agar menghadirkan demokrasi dalam internal partai yang akan dibentuk nantinya. Ia tidak mau partai politik baru itu sama dengan yang ada saat ini yakni menihilkan demokrasi dalam hal pemilihan ketua umum.

"Partai ini tidak boleh demikian, walaupun kita tahu kita membutuhkan ketokohan Anies Baswedan dan sebagainya," pungkasnya.