Sosok Philanthropy
Dato Sri Tahir jadi salah satu taipan yang memiliki sifat yang begitu dermawan. Ia tak sungkan menggunakan sebagian hartanya untuk aksi kedermawanan. Tahir juga diketahui mendirikan sebuah organisasi nirlaba bernama Tahir Foundation. Yayasan ini memiliki misi untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat Indonesia dengan menyediakan pelayanan kesehatan dan pendidikan yang memadai.
Lewat yayasan tersebut, Tahir pun bermitra dengan Bill & Melinda Gates Foundation dan menyumbang US$75juta untuk The Global Fund dalam rangka melawan TBC, HIV, dan Malaria di Indonesia. Gak cuma itu, pada 2014 misalnya, Tahir pun tak segan mengucurkan dana sebesar US$3,27 juta untuk beasiswa mahasiswa tak mampu yang tersebar di sepuluh perguruan tinggi di seluruh Indonesia.
Kemudian, untuk membantu pendidikan menengah se-nusantara, Tahir juga menggelontorkan dana bantuan senilai US$3 juta. Itu digunakan untuk membeli 10 ribu laptop bagi lima bintang kelas teratas yang berasal dari golongan keluarga tak mampu. Pada 2020 silam, yayasan milho Tahir ini pun menyalurkan bantuan senilai Rp 52 miliar kepada empat provinsi di pulau Jawa untuk melawan virus Covid-19.
Semua itu dilakukan Tahir karena ia merasa telah diberkati tuhan. Walau ia gagal menjadi dokter karena tak memiliki dana yang cukup untuk melanjutkan pendidikannya, Tahir masih merasa beruntung dibandingkan dengan kondisi jutaan anak yang terjerat kemiskinan ekstrim dan mengalami masalah sosial lainnya.
Saat berbincang dengan Olenka beberapa waktu lalu, Tahir mengungkap kisah yang membentuknya memilih tujuan hidup ingin bermanfaat untuk orang lain.
“Ini sangat berpengaruh dari background, Saya adalah keluarga yang kurang mampu-lah kita sebut, orang tua cuma nyewain becak. Secara tidak langsung, sebetulnya Tukang Becak itu dengan setoran-setoran hariannya yang menghidupkan Saya,” ujar Tahir.
Latar belakang keluarga itu lah yang membentuk Tahir dengan tujuan hidup mulianya membantu banyak orang.
“Jadi, kalau kita lihat dari sana, kita mulainya dan kita mau mengikuti, menjajaki, mengamati dengan baik. Maka dia menghasilkan hari ini, artinya kalau hari ini kita ada lebih itu sudah terima kasih banget. Saya tidak mengambil take for granted bahwa itu memang sepatutnya, karena Saya usaha keras, tidak,” paparnya.
Baca Juga: Wawancara Eksklusif: Variabel Penting Dalam Mencapai Kesuksesan dari Kacamata Dato Sri Tahir
Kunci Sukses
Tahir pernah mengatakan bahwa sejak kecil sudah memiliki keinginan kuat untuk memberantas kemiskinan. Hal tersebut tampaknya yang juga menjadi alasan akan tujuan hidup yang dimilikinya.
Dalam satu kesempatan, Tahir pernah membeberkan setidaknya ada 3 cara untuk menjadi pengusaha sukses. Pertama, meyakinkan karyawan. Kedua, seseorang harus menjadi model atau contoh bagi karyawannya. Dan ketiga, sebagai pengusaha, seseorang harus pandai meningkatkan nilai tambah.
Dia bilang, saat membangun Mayapada Group, dirinya selalu meyakinkan karyawannya bahwa ia akan membawa mereka ke level yang lebih tinggi. Selain itu, Tahir mengatakan di depan karyawan, pemimpin harus bisa memaparkan visi, cara kerja, dan rencana besarnya dalam rentang waktu tertentu. Di luar itu, Tahir mengatakan seorang pengusaha sukses harus lebih dulu menjadi orang yang baik.
“Untuk menjadi good entrepreneur itu ada 3 cara. Pertama, meyakinkan karyawan. Kemudian, dalam pemimpin perusahaan, seorang pengusaha harus menempatkan diri sebagai orang pertama yang harus digugu. Terakhir, sebagai pengusaha, kita harus pandai meningkatkan nilai tambah. Di luar itu, seorang pengusaha sukses harus lebih dulu menjadi orang yang baik,” tutur Tahir.
Nah Growthmates, sosok Dato Sri Tahir membuktikan bahwa semua orang memiliki kesempatan yang sama untuk meraih kesuksesan. Namun, semua itu bisa terwujud hanya jika kita mau berusaha.
Baca Juga: Filosofis Kehidupan Dato Sri Tahir, Orang Terkaya di Indonesia: Hidup Seperti Kontainer