Struktur Bisnis dan Kepemilikan

Dikutip dari Liputan6.com, struktur bisnis Agung Sedayu Group di bawah keluarga Aguan terbilang luas dan strategis. Melalui PT Multi Artha Pratama, mereka mengendalikan berbagai anak usaha penting, termasuk Pantai Indah Kapuk Dua (PIK 2) yang 89% sahamnya dimiliki keluarga Aguan.

Bersama Tommy Winata, ia juga memiliki PT Danayasa Arthatama, yaitu pengembang kawasan SCBD. Keluarga Aguan juga tercatat menguasai 50% saham PT Cahaya Kusuma Abadi Sejahtera (CKAS), memperkuat posisinya di industri properti nasional.

Peran Keluarga dalam Bisnis

Keluarga menjadi bagian integral dari kesuksesan Aguan. Putra sulungnya, Alexander Halim Kusuma, kini menjabat sebagai Direktur Utama PT Agung Sedayu Realestat Indonesia Tbk (ASRI) dan Wakil Presiden Direktur PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI).

Anak keduanya, Richard Halim Kusuma, juga memegang posisi penting di ASG, Erajaya, hingga PANI. Sementara itu, Luvena Katherine Halim memiliki saham di PT Catur Kusuma Abadi Sejahtera, dan Lareina Halim Kusuma memilih jalur karier di luar bisnis keluarga.

Keterlibatan generasi kedua ini menandai kesinambungan kepemimpinan dan menjamin keberlanjutan imperium bisnis Aguan di masa depan.

Investor di Ibu Kota Nusantara (IKN)

Dikutip dari BeritaSatu, Aguan termasuk dalam 10 pengusaha nasional yang berkomitmen menanamkan investasi di Ibu Kota Nusantara (IKN) dengan total nilai mencapai Rp 40 triliun.

Langkah ini menegaskan kontribusinya dalam mendukung pembangunan ekonomi baru di Kalimantan Timur serta memperluas jangkauan bisnisnya di luar Jabodetabek.

Gebrakan Sosial

Selain dikenal sebagai pengusaha visioner, Aguan juga dikenal sebagai filantrop yang aktif. Dikutip dari Inilah.com, pada akhir Oktober 2025 lalu, ia direncanakan akan meresmikan 250 unit rumah gratis untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Desa Sukawali, Kabupaten Tangerang. Proyek ini sepenuhnya dibiayai oleh ASG tanpa menggunakan dana APBN.

“Walaupun kita yang fasilitasi, tapi kita menghormati negara ini. Jadi kita undang BPS untuk menentukan kriteria penerima bantuan agar transparan,” tutur Menteri PKP, Maruarar Sirait, sebagaimana dikutip dari Inilah.com.

Rumah tipe 36 itu dibangun di atas lahan 2,5 hektare dan dilengkapi fasilitas taman, masjid, lapangan, serta sekolah. Desainnya dibuat inklusif dan ramah lingkungan, mencerminkan nilai kemanusiaan dan keberlanjutan yang dipegang teguh Aguan.

Sementara itu, dikutip dari Kompas.com, Aguan telah aktif dalam kegiatan kemanusiaan sejak bergabung dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada 2002.

Bersama sang istri, Rebecca Halim, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Yayasan dan menjadi motor penggerak berbagai aksi sosial, mulai dari bantuan bencana hingga pembangunan rumah bagi masyarakat miskin.

Sumber Kekayaan

Dikutip dari Tempo, menurut estimasi Globe Asia pada 2018, kekayaan Sugianto Kusuma diperkirakan mencapai sekitar US$970 juta atau setara Rp15 triliun (kurs tahun 2024). Sebagian besar kekayaannya bersumber dari portofolio bisnis properti di bawah naungan Agung Sedayu Group yang mencakup beragam segmen strategis.

Di sektor pengembangan kota dan kawasan terpadu, perusahaan ini mengelola proyek besar seperti Pantai Indah Kapuk 2, Sedayu City Kelapa Gading, dan Green Lake City. Untuk gedung bertingkat tinggi, portofolionya mencakup pengembangan District 8, Menara Jakarta, dan Menteng Park.

Di sektor perhotelan dan resort, Agung Sedayu Group mengoperasikan properti ternama seperti The Langham Jakarta, Harris Puri, dan Oakwood PIK. Sementara itu, di bidang pusat perbelanjaan dan ritel, grup ini memiliki Mall of Indonesia, PIK Avenue, dan Ashta District 8.

Tak kalah penting, mereka juga mengembangkan kawasan komersial dan industri seperti Green Sedayu Bizpark dan Sedayu Square, yang memperkuat posisi bisnisnya di berbagai lini properti.

Baca Juga: Sugianto Kusuma Alias Aguan, Kisah Taipan Penjaga Gudang yang Kini Menjadi Ketua Konsorsium Nusantara