Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid resmi melantik Raline Shah sebagai Staf Khusus di Bidang Kemitraan Global dan Edukasi Digital pada Senin (13/01/2025). Ia menilai bahwa Raline memiliki potensi besar dalam perannya sebagai Stafsus Menteri.

Profesi Raline sebagai pekerja seni dinilai mendukung perannya dalam membangun jejaring yang kuat dengan komunitas internasional sehingga dapat memperluas cakupan kebijakan komunikasi digital Indonesia di kancah global.

Selain itu, Meutya juga mengungkapkan bahwa dalam suatu kementerian diperlukan berbagai sudut pandang yang dapat memperkuat kinerja kementerian, khususnya di bidang komunikasi dan digital.

"Dalam suatu kementerian, perlu banyak perspektif. Jadi, kami menggunakan mixed method. Ada yang sebelumnya sudah di posisi itu, kami kuatkan. Ada yang sudah di Kemkomdigi (Kementerian Komunikasi dan Digital), tetapi kami rotasi. Ada yang dari luar, dari swasta, para profesional, kami undang juga untuk masuk, dan perlu juga pekerja seni," kata Meutya.

Baca Juga: Ini Daftar Menteri dan Wakil Menteri Perempuan dalam Kabinet Merah Putih yang Dilantik Prabowo-Gibran

Melihat hal itu, untuk mengenal lebih dekat sosok Raline Shah, perjalanan kariernya, hingga prestasi yang pernah ia torehkan, simak artikel berikut ini:

Latar Belakang Keluarga dan Kehidupan Pribadi

Perempuan kelahiran Jakarta, 4 Maret 1985 ini merupakan keturunan Melayu, Tionghoa, dan Pakistan. Paras menawan yang dimiliki Raline turun dari kedua orang tuanya, yakni Rahmat Shah dan Roseline Abu. Raline memiliki dua orang adik laki-laki, Rollin dan Rollan. Ia berasal dari keluarga yang menganut agama Islam.

Ayahnya merupakan seorang pengusaha yang pernah menjabat sebagai Senator di Majelis Permusyawaratan Rakyat dari tahun 1999 hingga 2004 dan anggota Dewan Perwakilan Daerah dari tahun 2009 hingga 2014.

Sementara itu, ibunya adalah seorang pegiat YPAC Medan (Yayasan Pembinaan Anak Cacat), sebuah sekolah untuk anak-anak cacat mental dan fisik sejak tahun 2010.

Raline awalnya tinggal di Jakarta dan Medan. Kemudian, ia pindah dengan keluarganya ke Johor Bahru, Malaysia pada tahun 1998.

Perempuan yang memiliki tinggi badan 171 cm itu diketahui tengah menjalin hubungan dengan seorang pria yang bukan dari kalangan artis. Namun, ia memutuskan untuk merahasiakan identitas kekasihnya hingga saat ini. Ia pernah tak sengaja mengunggah wajah kekasihnya di Instagram. Namun, karena sang kekasih merasa tidak nyaman diekspos, Raline pun menghapus foto tersebut. Hingga saat ini, tidak ada sumber yang membeberkan informasi mengenai kekasihnya.

Baca Juga: Najwa Shihab, Sosok Jurnalis Perempuan yang Menginspirasi dan Berdedikasi

Raline memiliki hobi mendaki gunung karena kecintaannya terhadap alam. Ia telah berhasil menaklukan beberapa puncak gunung di Indonesia, dan negara lainnya. Perempuan penjelajah yang percaya pada "world without strangers" itu giat mengajak banyak orang untuk melestarikan alam dan menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih saat mendaki.

Mengutip dari wawancaranya dengan Daniel Mananta, Raline merupakan sosok perempuan yang senang berolahraga dan bersemangat menjaga kesehatan fisik dan spiritual. Hal itu dibuktikan dengan rutinitasnya melakukan meditasi, yoga, dan detoksifikasi.

Pasalnya, ia percaya bahwa "Allah ingin setiap orang sehat, dan jika jatuh sakit, ini adalah tugas kita untuk menemukan makna di balik penyakit tersebut dengan membantu orang lain yang tidak dalam kondisi sehat."

Pendidikan

Aktris sekaligus model itu bersekolah di Kolej Tuanku Ja'afar, sebuah sekolah berasrama di Negeri Sembilan, Malaysia, di mana ia menjadi prefek yang bertugas memimpin murid-murid lain. Selama bersekolah di sana, dirinya menyutradarai dua drama sekolah serta berakting dalam tiga musikal dan berbagai kegiatan teater.

Raline dianugerahi Silver Youth International Award pada tahun 2002 dan Gold International Youth Award pada tahun 2003 untuk pencapaian menyeluruh dalam olahraga, kegiatan seni, dan dedikasi kepada masyarakat. Dia juga menerima “Penghargaan Prestasi Akademik Studi Bisnis Terbaik” untuk hasil O-Level dan A-Level dan penghargaan Gold Duke of Edinburgh untuk eksplorasi, mendaki, dan kegiatan sosial.

Baca Juga: Mengenal Christie Basil, Perempuan yang Cinta Mode Karena Sang Nenek

Setelah lulus bersekolah, Raline melanjutkan pendidikan tinggi di National University of Singapore, di mana dia mendalami ilmu politik dan menerima gelar sarjana dalam Ilmu Politik dan Media Baru & Komunikasi pada tahun 2007. Semasa perguruan tinggi, Raline pernah menjadi vokalis untuk klub Jazz NUS dan tampil dua kali di Singapore International Festival of Arts.

Perjalanan Karier

Sebelum kembali ke Indonesia, Raline sempat bekerja sebagai model di sebuah agensi di Singapura sejak 2004 hingga 2008. Kemudian, pada tahun 2008, ia mengikuti ajang bergengsi Puteri Indonesia dan lolos sebagai perwakilan provinsi Sumatera Utara, membawa pulang gelar 3rd runner-up dan Puteri Indonesia Kepulauan Sumatera.

Setelah itu, memasuki tahun 2012, ia mulai terjun ke dunia perfilman dengan membintangi sebuah film berjudul 5 cm, film pertamanya itu langsung dinobatkan sebagai film terlaris dengan total 2,4 juta penonton serta dianugerahi "Sinematografi Terbaik" di dalam Festival Film Indonesia 2013.

Berkat kemampuannya dalam dunia model sejak tahun 2008 baik di kancah nasional maupun internasional serta kepribadian dan citra publiknya yang baik, Raline mampu bekerjasama dengan banyak merek dan perancang busana ternama. Dia dipercaya untuk mewakili Cita Tenun Indonesia pada program Fashion 4 Development (F4D) Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York pada tahun 2012 dan 2013.

Citra Tenun Indonesia merupakan asosiasi yang bertujuan melestarikan teknik tenun tradisional Indonesia dan memperkenalkan desainer Indonesia di kancah internasional. Dalam ajang itu, Raline turut berpartisipasi bersama tokoh dan model internasional lainnya, seperti Lily Cole dan Carla Sozzani. Raline juga salah satu perwakilan Asia Tenggara untuk perancang busana Belgia terkemuka, Diane von Furstenberg, yang secara pribadi memilih Raline sebagai brand ambassador atas busana rancangannya.

Baca Juga: Deretan Perempuan CEO Ternama di Indonesia

Memasuki tahun 2015, Raline melanjutkan kariernya di bidang akting dengan membintangi film Surga Yang Tak Dirindukan sekaligus menyumbangkan soundtrack berjudul "Kekasih di Surga" untuk film tersebut.. Lagi dan lagi, film yang diperankannya bersama Laudya Chintya Bella itu menuai atensi positif dari masyarakat. Oleh karena itu, ia pun mendapatkan penghargaan sebagai "Peran Pendukung Wanita Terbaik" di Festival Film Bandung 2015 dan Indonesia Box Office Movie Awards 2016.

Dengan keberhasilannya tersebut tak membuat Raline merasa cepat puas. Ia justru terus mengembangkan kariernya di dunia seni dengan magang di Teater Garasi, sebuah perkumpulan seni yang berpusat di Yogyakarta dan telah menghasilkan pertunjukan multidisiplin yang pernah dipromosikan ke pertunjukan seni internasional di Singapura, Berlin, Tokyo, Shizuoka, Osaka, New York, dan Amsterdam.

Kemudian, pada tahun 2017, Raline menunjukkan talentanya di bidang tarik suara dengan merilis lagu berjudul "Jadi Milikku", hasil kolaborasi bersama Marcell Siahaan. Lagu tersebut sudah ditonton lebih dari 1,4 juta kali di YouTube dalam waktu satu setengah bulan setelah dirilis.

Tidak sampai di situ saja, Raline juga berhasil membuktikan bakat dan karyanya dengan tampil sebagai pemeran utama bersama Shaheizy Sam dan Zizan Razak dalam film aksi Malaysia, Polis Evo 2, yang disutradarai Ghaz Abu Bakar pada tahun 2018.

Berkat kepiawaiannya sebagai seniman dan tokoh masyarakat serta kefasihannya dalam berbahasa Inggris, Raline telah mewakili Asia dalam berbagai perhelatan internasional. Raline pernah menjadi salah satu ikon busana Indonesia pada tahun 2014 hingga 2015 untuk Harper’s Bazaar dan Elle Indonesia.

Baca Juga: Sederet Perempuan yang Masuk Daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia Versi Forbes

Dia juga pernah menjadi model Pantene untuk Procter & Gamble di Singapura, Indonesia, dan Malaysia pada tahun 2012. Raline juga merupakan brand ambassador untuk XL Axiata (2011), Unilever (2012-2013), Hemaviton (2014), Bank Mandiri (2015-2017), OPPO (2017), dan Wardah Cosmetics (sejak 2016).

Di luar film, Raline juga tampil di berbagai pertunjukan teater, terutama dengan peran utama dalam musikal cerita rakyat 2013, Timun Mas: The Musical, yang disutradarai oleh Rama Soeprapto, seorang sutradara teater terkemuka Indonesia yang pernah bekerja untuk Robert Wilson dalam salah satu teater eksperimental Amerika.

Semua pencapaian tersebut membuat Raline menjadi sosok publik yang menginspirasi masyarakat Indonesia secara luas, dan dikenal secara internasional oleh banyak artis Hollywood seperti Jeremy Renner, Anna Kendrick, Blake Lively, Bradley Cooper, Lady Gaga, Bella Hadid, David Foster, dan Henry Golding, hingga idol K-pop seperti Seungri, anggota grup musik BIG BANG. Raline juga sering mengunggah fotonya bersama selebriti luar negeri di akun Instagram pribadinya yang sudah memiliki 10,1 juta total pengikut per Januari 2025.

Bisnis yang Digeluti

Tak hanya memiliki segudang prestasi di bidang seni, Raline juga menggeluti bisnis dengan mengemban jabatan sebagai Direktur Independen Indonesia AirAsia pada 8 Agustus 2017. CEO Grup AirAsia, Tony Fernandes mengungkapkan alasannya memilih Raline karena ia merupakan perempuan yang pintar, kreatif, dan rendah hati. Ketiga karakter itulah yang dibutuhkan oleh AirAsia untuk tetap kompetitif.

Selain itu, Raline juga fokus dalam mengembangkan kedai kopi KISAKU yang didirikan bersama adik dan empat orang temannya. Nama KISAKU diadaptasi dari bahasa Jepang, kisaku, yang berarti “positif, terbuka, dan ramah”. Kedai kopi tersebut dirancang untuk menjadi tempat yang terbuka dan ramah bagi para pengunjungnya.

Baca Juga: Daftar Pebisnis Ternama dalam Industri Kopi Indonesia

Filantropi

Terinspirasi oleh ibunya yang dikenal sebagai dermawan sekaligus pegiat di Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan, Raline mengembangkan semangat untuk berkontribusi dalam bidang kemanusiaan. Ia menjalin kolaborasi dengan berbagai organisasi amal baik di tingkat nasional maupun internasional. Beberapa pengalamannya meliputi menjadi sukarelawan untuk United Nation's High Commissioner for Refugees (UNHCR) dan World Wide Fund for Nature (WWF).

Pada tahun 2016, Raline bermitra dengan 3 Little Angels untuk meluncurkan kampanye “Love ReSolution”. Kampanye ini bertujuan menggalang dana bagi anak-anak yang menderita penyakit kritis dan membutuhkan perawatan intensif. Setahun kemudian, pada 2017, Raline bersama Valencia Mieke Randa dan Vivy Tolgay mendirikan Rumah Harapan Indonesia.

Rumah singgah ini dirancang untuk anak-anak di bawah usia 17 tahun yang mengidap penyakit serius seperti leukemia, kanker, tumor, kelainan fisik, serta kelainan tulang. Tujuannya adalah menyediakan akomodasi yang layak dan sistem pendukung bagi anak-anak dari daerah pedesaan yang harus melakukan perjalanan ke kota besar untuk mendapatkan perawatan medis. Hingga kini, telah berdiri enam “Rumah Harapan” di berbagai wilayah Indonesia.

Baca Juga: Dato Sri Tahir Ungkap Dua Motif Orang Kaya Lakukan Aksi Filantropi

Tidak berhenti di situ, pada tahun 2018, Raline turut mendirikan Yayasan Tunas Bakti Nusantara. Organisasi ini berfokus pada pengembangan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, serta infrastruktur di wilayah 3T (tertinggal, terluar, terdepan) di Indonesia. Melalui yayasan ini, Raline berkomitmen untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah-daerah yang membutuhkan perhatian lebih.

Itulah profil, latar belakang, perjalanan karier hingga prestasi Raline Shah, baik di dalam negeri maupun di kancah internasional. Dengan latar belakang tersebut, Raline Shah diharapkan dapat membawa keberhasilan dan hal baik untuk Kementerian Komunikasi dan Digital Indonesia.

View this post on Instagram

A post shared by Raline Shah (@ralineshah)